Makassar (ANTARA) - Warga memadati Pantai Losari, Makassar, Kamis, mengamati fenomena gerhana matahari cincin dengan menggunakan kacamata dan teropong khusus.

Salah seorang pengunjung asal Gresik, Jawa Timur, Wiwik Rahayu di Pantai Losari mengatakan sengaja datang ke lokasi itu untuk melihat secara langsung proses terjadinya gerhana matahari cincin tersebut.

"Sengaja datang ke sini mau lihat langsung prosesnya. Ada teropong dan kacamata khusus untuk melihat proses gerhana," katanya.

Baca juga: Gerhana matahari cincin terlihat sempurna di Simeulue

Posko Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) di Anjungan Losari Makassar dipadati pengunjung untuk melihat langsung proses gerhana matahari cincin. Pengunjung membeli kacamata khusus seharga Rp50.000 untuk dapat menyaksikan fenomena alam langka yang berlangsung selama sekitar dua jam tersebut. 

Sebelumnya, gerhana matahari total terjadi pada 9 Maret tahun 2015 di beberapa daerah di Indonesia. Fenomena itu pun menjadi perhatian masyarakat. Bahkan saat gerhana beberapa masjid melaksanakan salat gerhana sesuai Sunnah Nabi Muhammad Saw.
 
Warga menyaksikan prosesi gerhana matahari cincin menggunakan kacamata khusus di pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/12/2019). ANTARA/Darwin Fatir


BMKG Makassar memang melaksanakan pengamatan fenomena proses gerhana matahari cincin di Anjungan Pantai Losari Makassar. Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan mengatakan pengamatan tersebut sekaligus untuk memverifikasi dan membuktikan hasil perhitungan mereka dengan kenyataan proses gerhananya. 

Berdasarkan perhitungan astonomi, proses gerhana matahari cincin kali ini akan mulai terjadi pada pukul 12.25 WITA dan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 14.14 WITA, serta akan berakhir pada pukul 15.45 WITA. 

"Apakah benar jam segitu, gerhana ini akan melintasi langit Makassar. Nanti kita akan buktikan sendiri. Fenomena ini terjadi 10 tahun Sekali. Yang terakhir terjadi tahun 2009," katanya.

Baca juga: Peneliti: Tanjungpinang tempat terbaik amati gerhana matahari cincin

Menurut dia, gerhana ini tidak memiliki efek terhadap fenomena alam lainnya. Namun bila disaksikan dengan mata telanjang maka akan merusak retina mata dan bisa menyebabkan kebutaan.

"Bila ingin melihat Gerhana, jangan menggunakan mata telanjang, jangan menggunakan kacamata biasa, ada kacamata khusus . Kalau kita pakai teropong, dan teropong ini menggunakan filter juga sebab harus ada filter untuk melihat prosesnya," ujar Darmawan.

Baca juga: Ribuan warga Kota Medan laksanakan shalat gerhana matahari

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019