Mereka tidak merasa pas untuk merayakan pesta saat ini,
Paris (ANTARA) - Perhimpunan masyarakat China yang berbasis di Paris, Prancis, membatalkan sebuah pawai Tahun Baru Imlek menyusul adanya penyebaran virus corona, kata wali kota Paris, Anne Hidalgo, pada Minggu.

“Saya telah bertemu komunitas China di Paris. Mereka merasa sangat emosional dan risau, juga memutuskan untuk membatalkan pawai yang dijadwalkan siang ini di Place de la Republique,” kata Hidalgo pada stasiun radio Europe 1.

Dia menambahkan, “Mereka tidak merasa pas untuk merayakan pesta saat ini.”

Sebelumnya pada Sabtu (25/1), kota Bordeaux di bagian barat daya Prancis juga membatalkan pesta meriah perayaan Tahun Baru Imlek yang sudah direncanakan.

Hal itu dilakukan untuk membatasi risiko infeksi virus corona, serta menunjukkan dukungan moril untuk para korban wabah di China, menurut sang wali kota.

Hingga hari ini, pemerintah China menyebut korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona mencapai 56 orang, dengan total 1.975 orang terinfeksi.

Di Prancis sendiri, tercatat tiga orang terinfeksi virus corona, yang semuanya merupakan warga negara China. Dua di antaranya dirawat di rumah sakit di kota Paris, sedangkan satu lainnya di Bordeaux.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO: Virus corona capai 1.320 kasus di 10 negara
Baca juga: Inggris peringatkan warganya agar tidak berkunjung ke Hubei, China


Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020