Ini merupakan langkah kami meningkatkan nilai ekspor bagi negara
Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma (Persero) Tbk mengekspor perdana bahan baku kosmetik berupa bedak dan losion ke Korea Selatan.

"Ini merupakan langkah kami meningkatkan nilai ekspor bagi negara. Melalui ekspor perdana tujuh bahan baku kosmetik ke Korea Selatan ini akan menghasilkan 1,5 juta dolar AS," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Produk radiofarmaka BATAN-Kimia Farma berpotensi ekspor

Ia menyampaikan volume ekspor perdana itu mencapai 31 ton yang merupakan tahap awal pada 2020.

Ia mengemukakan pengembangan produksi bahan baku kosmetik itu telah dirintis Kimia Farma sejak 2018.

Pada 2019, Kimia Farma melakukan transfer teknologi dan optimalisasi proses produksi bahan baku kosmetik di pabrik bahan baku obat (BBO) Cikarang.

Dalam proses alih teknologi, lanjut dia, Kimia Farma menggandeng mitra dari Korea Selatan.

Pasalnya, Negara Ginseng itu telah menjadi pemain besar di industri kosmetik.

Ia memaparkan pengembangan industri bahan baku dimulai sejak tahun 2016 melalui pendirian fasilitas produksi BBO yang dimiliki Kimia Farma dan kemudian komersialisasi perdana pada Rabu ini.

Ia mengatakan fasilitas produksi ini menjadi salah satu inovasi dalam industri bahan baku farmasi dan telah mendapatkan penghargaan "Karya Anak Bangsa Kategori Industri Farmasi" yang diserahkan Menteri Kesehatan pada 2018.

Verdi mengatakan pemasaran bahan baku kosmetik perdana ke Korea Selatan adalah awal untuk membuka peluang pasar bahan baku kosmetik ke mancanegara. Korea Selatan kini tengah menjadi trendsetter kosmetik di dunia.

"Ini menjadi entry gate bagi kami untuk menjangkau pasar bahan baku ke depannya, karena kini Kimia Farma juga sedang mengembangkan bahan baku obat," ujarnya.

Saat ini, ia mengemukakan, produksi BBO Kimia Farma sedang dalam proses pengembangan menjadi produk jadi (finished good). BBO Kimia Farma diperkirakan akan komersialisasi pada semester kedua tahun ini.

"Pada tahap awal, penggunaan BBO ini akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nilai impor BBO dalam negeri," katanya.

Baca juga: Kimia Farma targetkan akuisisi rumah sakit rampung semester II-2019
Baca juga: Kimia Farma bagikan dividen 2018 Rp83,2 miliar

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020