kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menanggung semua biaya pendidikan siswi berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan (bullying) di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo.

"Karena ini bapaknya buruh, kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan dan masa depannya bisa baik. Biaya dari kami semuanya, kami yang menjamin," kata Ganjar di Semarang, Jumat.

Orang nomor satu di Jateng itu berharap siswi korban perundungan tersebut bersedia pindah ke Sekolah Luar Biasa dengan semua biaya yang akan ditanggung pemerintah.

Menurut Ganjar, ada satu sekolah luar biasa di Kabupaten Purworejo yang dapat menampung siswi korban perundungan itu karena meskipun yang bersangkutan berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), tapi karena luar biasa maka itu menjadi tanggung jawab Pemprov Jateng.

Baca juga: Kepsek SMPN 16 Kota Malang dicopot terkait kasus perundungan

"Saya ingin, karena dia berkebutuhan khusus, maka sekolahnya di tempat yang bisa memfasilitasi itu. Sudah saya carikan tempat kos, sudah dicarikan sekolahnya di sekolah kita yang ada di sana. Sekarang saya sedang merayu orang tuanya untuk menyetujui, sampai tadi malam, orang tuanya 80 persen sudah mau," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tempat terjadinya perundungan tersebut karena sekolah itu hanya memiliki sedikit siswa dan manajemennya dipertanyakan.

"Mesti dievaluasi, apakah layak atau harus dimerger saja, nanti kami berikan masukan dan rekomendasi ke yayasan karena ini sekolah swasta. Pada intinya, kami ingin agar semua lembaga pendidikan di Jateng memperbaiki mutu pendidikan, manajemen dan lainnya. Kami akan menggandeng PGRI untuk ini," katanya.

Seperti diwartakan, kasus perundungan kembali terjadi di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo setelah adanya video rekaman yang viral di media sosial pada Rabu (12/2) malam.

Pada video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga orang siswa laki-laki merundung seorang siswi perempuan yang tidak berdaya serta hanya menundukkan kepala di mejanya sambil menangis.

Baca juga: Tiga pelajar pelaku perundungan di Purworejo tidak ditahan

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020