Jakarta (ANTARA) - Alphabet, induk perushaan Google, meminta sekitar 8.000 staf di kantor pusat Eropa, di Dublin, bekerja dari rumah sebagai tindakan pencegahan setelah anggota staf melaporkan memiliki gejala mirip flu, Reuters melaporkan, Selasa.

Keputusan itu diambil beberapa hari setelah Irlandia, Sabtu (29/2), mengkonfirmasi kasus pertama virus corona, dan menutup sekolah siswa yang terinfeksi.

Menteri Kesehatan Irlandia, Senin malam (2/3), mengatakan negara itu hanya memiliki satu kasus yang dikonfirmasi.

Baca juga: Google tak bisa dipakai di ponsel Huawei, ini penjelasannya

Baca juga: Eropa khawatir merger Google-Fitbit menimbulkan masalah keamanan data


Virus corona, yang muncul di China pada akhir Desember, telah menyebar ke lebih dari 60 negara dan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang, dengan lebih dari 86.500 orang terinfeksi.

“Kami terus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja kami, dan sebagai bagian dari upaya itu kami telah meminta tim Dublin kami untuk bekerja dari rumah besok," kata juru bicara Google.

Sumber di perusahaan mengatakan bahwa “karena kewaspadaan” staf yang telah melakukan kontak dekat dengan individu tersebut diminta untuk bekerja dari rumah sampai mereka memiliki kejelasan tentang risiko tersebut.

Google menolak untuk mengomentari status individu tersebut saat ini, demikian Reuters.

Baca juga: Karyawan Google di Swiss positif corona

Baca juga: Virus corona, Google dan Amazon batasi perjalanan dinas karyawan

Baca juga: Hati-hati, tautan grup WhatsApp bisa muncul di pencarian Google


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020