sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mengkonfirmasi pasien positif terinfeksi COVID-19 pertama yang saat ini sudah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

"Warga tersebut sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang kemudian dilakukan pemeriksaan swab dan hasilnya positif COVID-19," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, pasien positif tersebut sebenarnya sudah tiga tahun tidak tinggal di wilayah Kota Mochi ini, namun masuk data Kota Sukabumi karena yang bersangkutan alamat dalam kartu tanda penduduk (KTP)-nya masih berdomisili di Kota Sukabumi.

Baca juga: Warga Kabupaten Sukabumi positif COVID-19 bertambah dua orang
Baca juga: Hasil rapid test 300 siswa Setukpa Polri Sukabumi positif COVID-19


Menurutnya, kondisi saat ini pasien cukup bagus, stabil dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan serta sudah mendapatkan perawatan serius dari tim medis di rumah sakit milik Pemkot Sukabumi itu.

Sebelum dinyatakan positif virus mematikan ini yang bersangkutan sempat mengeluh demam sehingga pasien dilakukan isolasi dan tim Satgas Penanggulangan COVID-19 langsung melakukan tracing siapa saja yang sempat melakukan kontak dengan pasien.

"Meskipun yang bersangkutan sudah tiga tahun pindah dari Kota Sukabumi, namun karena identitas domisilinya belum diubah maka pasien positif ini masuk data wilayah Kota Sukabumi," tambahnya.

Baca juga: Atasi corona, Wali Kota Sukabumi belum laksanakan karantina wilayah
Baca juga: Gubernur: 300 orang di Jabar positif COVID-19 berdasarkan tes cepat


Fahmi mengatakan dengan adanya pasien positif ini maka zona Kota Sukabumi berubah yang awalnya kuning menjadi merah. Pihaknya juga membantah bahwa informasi yang beredar di luar (media sosial) bahwa pasien positif terinfeksi COVID-19 ada dua orang, namun yang pasti dan terdata hanya ada satu orang.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan elemen masyarakat. Diharapkan pasien yang positif ini merupakan pertama dan terakhir serta bisa sembuh dan kembali sehat.

Baca juga: Usai "rapid test", tujuh siswa Setukpa Lemdik Polri positif COVID-19
Baca juga: Warga yang masuk ke Sukabumi wajib jalani pemeriksaan kesehatan
Baca juga: PDP asal Cisolok Sukabumi yang meninggal dipastikan negatif COVID-19

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020