Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis anjlok dipicu aksi jual saham oleh investor asing.

IHSG ditutup melemah 145,3 poin atau 3,14 persen ke posisi 4.480,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 31,76 poin atau 4,57 persen menjadi 662,69.

"Dari global, sentimen negatif bagi indeks masih berkaitan dengan pandemi COVID-19. Bahkan, IMF memproyeksikan terjadinya resesi perekonomian global di tahun ini," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusts Utama di Jakarta, Kamis.

Dari domestik, data penjualan mobil per Maret yang mengalami penurunan 15 persen, juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor konsumer turun paling dalam yaitu minus 3,96 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor manufaktur masing-masing minus 3,92 persen dan minus 3,58 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp1,19 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 579.634 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,72 miliar lembar saham senilai Rp6,54 triliun. Sebanyak 100 saham naik, 308 saham menurun, dan 126 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 259,9 poin atau 1,33 persen ke 19.290,2, indeks Hang Seng melemah 138,9 poin atau 0,58 persen ke 24.006,4, dan indeks Straits Times menguat 10,18 poin atau 0,39 persen ke 2.615,74.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020