Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengantisipasi antrean warga yang ingin mencairkan dana KJP Plus dan KJMU di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank DKI yang mulai dicairkan pada Jumat.

Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, antisipasi dilakukan dengan melakukan pengawasan oleh para camat atau lurah di wilayah masing-masing.

"Untuk keamanan dan ketertiban lokasi ATM tersebut para camat dan lurah akan dibantu oleh Babinsa dan Babinkamtibmas serta Satpol PP," kata Munjirin dalam keterangan tertulisnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mencairkan dana bantuan bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tahap 1 yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan pangan, kesehatan serta pendidikan.

Munjirin menjelaskan, pengawasan di setiap ATM Bank DKI yang ada di kantor kelurahan dan kecamatan guna memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

Baca juga: Pengelola Pasar Walang Baru batasi kuota antrean sembako KJP
Seorang nasabah Bank DKI melakukan transaksi ATM di mesin denominasi Rp20.000. (ANTARA/HO/Humas Bank DKI)
Agar pengawasan pencairan dana KJP Plus dan KJMU dapat dilakukan, para camat dan lurah serta ketua RW dapat mengaktifkan gugus tugas pada tingkat kecamatan, kelurahan dan RW untuk menjaga potensi kerumunan massa di ATM Bank DKI.

"Diharapkan agar camat, lurah, RT, RW dan tokoh masyarakat lainnya dapat mengimbau masyarakatnya agar tetap menjaga jarak fisik (physical distancing) saat pengambilan uang di ATM Bank DKI serta saat mengantre," kata Munjirin.

Salah satu kelurahan yang telah siap mengawasi pengambilan dana KJP Plus dan KJMU ada di Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi.

Lurah Kebon Baru Fadhilah mengatakan, untuk mencegah terjadinya kerumunan warga di kelurahan, pihaknya sudah membuat batas "physical distancing" serta mengerahkan petugas di lokasi untuk mengawasi warga.

Pembatasan jarak dilakukan dengan mengecat dan memberi batas atau pagar menggunakan kerucut oranye di mesin ATM.

"Kami kerahkan personil dari PPSU dua orang, Satpol PP dua orang, Bimaspol satu orang dan Babinsa satu orang," kata Fadhilah.

Baca juga: DKI akan cabut hak KJP pelajar ikut demo yang terbukti kriminal
Kegiatan edukasi pencegahan penyebaran Virus Corona COVID-19 yang dilakukan oleh Bank DKI. (Antara/dok Humas Bank DKI)
Selain itu juga didirikan posko terpadu bagi petugas yang berada dekat dengan ATM (masih di lingkup halaman kantor kelurahan) untuk memantau situasi aman dan kondusif selama proses pencairan.

Petugas juga mengarahkan warga yang datang ke ATM untuk melakukan protokol kesehatan berupa mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.

"Tempat cuci tangan ada di depan ATM dan di depan pintu masuk kantor kelurahan," kata Fadhilah.
Baca juga: Penggunaan KJP oleh kaum ibu, lansia, dan disabilitas meningkat

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020