Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menyalurkan ribuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di berbagai rumah sakit di ibu kota Provinsi Jawa Timur.

"Jumlah APD terbatas, sehingga butuh sangat banyak dan kami terus bantu, termasuk hari ini," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Selasa.

Risma menjelaskan sejak awal Pemkot Surabaya selalu rutin mengirimkan APD ke berbagai rumah sakit di Kota Surabaya. Sebab, ia sadar bahwa jumlah tenaga medis sangat banyak, karena tenaga medis itu tidak hanya dokter saja, melainkan juga perawat dan tenaga lainnya yang membantu di rumah sakit.

Menurut dia, bantuan APD yang lumayan banyak dikirimkan Selasa ini biasanya hanya cukup dipakai sehari. Bahkan, terkadang tenaga medis yang tidak menangani langsung pasien COVID-19, mereka diberikan APD seadanya, padahal mereka inilah yang justru rentan tertular.

"Jadi, sebenarnya memang tidak boleh, tapi masalahnya ini APD-nya terbatas, sehingga memang butuh banyak," katanya.

Baca juga: Sejumlah warga Surabaya minta polemik pansus COVID-19 dihentikan

Baca juga: Pengamat: Langkah Demokrat tolak pansus COVID-19 Surabaya sudah tepat


Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser memastikan perhatian Wali Kota Risma dan Pemkot Surabaya kepada tim medis memang besar sebab mereka adalah garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19.

"Meskipun beberapa barang cukup langka dicari, namun pemkot terus berusaha memperoleh APD itu untuk keperluan tim medis ini. Ini bukti bahwa kami terus peduli dan perhatikan tim medis itu," kata Fikser.

Bahkan, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut memproduksi APD itu secara mandiri. Pemkot Surabaya juga melibatkan UMKM untuk membuat APD itu secara mandiri. Akhirnya, hingga saat ini sudah banyak APD yang disebarkan oleh pemkot.

Berdasarkan data rekapitulasi bantuan dari masyarakat terkait COVID-19 Pemkot Surabaya, tercatat bahwa pada periode 21 Maret-30 April 2020, bantuan APD ke pemkot sebanyak 9.144 unit. Saat itu, dibagi-bagikan ke rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya.

"Hingga 30 April 2020, sudah disebarkan sebanyak 9.039 unit dan tersisa 105 unit," kata dia.

Selanjutnya, pada periode 1-10 Mei 2020, pemkot kembali menerima bantuan APD sebanyak 5.619 unit, sehingga jika ditambahkan dengan sisa periode sebelumnya 105 unit, maka totalnya sebanyak 5.724 unit.

Saat itu, kata dia, dibagi-bagikan lagi ke rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya, hingga akhirnya tersisa 1.505 unit. "Jadi, periode 1-10 Mei 2020 ini, kami menyebarkan APD sebanyak 4.2.19 unit," ujarnya.

Kemudian pada periode 11-17 Mei 2020, pemkot menerima bantuan APD sebanyak 2.214 unit, sehingga jika ditotal dengan sisa periode sebelumnya 1.505 unit, maka jumlah total yang dimiliki pemkot sebanyak 3.719 unit.

Namun, karena APD ini memang sangat dibutuhkan, akhirnya pemkot langsung menyebarkan lagi APD itu, baik ke rumah sakit maupun ke tim-tim lapangan yang memang membutuhkan.

"Di periode ini hingga tanggal 17 Mei, kami menyebarkan APD sebanyak 3.571 unit dan masih tersisa 148 unit. Alhamdulillah selama dua hari ini kami mendapatkan bantuan APD lagi dari berbagai instansi, tentu ini akan terus kami salurkan dengan tepat sesuai kebutuhan," katanya.*

Baca juga: Fraksi Demokrat-NasDem Surabaya jelaskan alasan tolak Pansus COVID-19

Baca juga: ABK KM Awu 74 orang jalani karantina mandiri di atas kapal

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020