Terkait dengan pembatasan jam operasional di pasar tradisional sedang kami kaji, mudah-mudahan dalam minggu ini ada hasilnya
Kupang (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Ernest Ludji, mengatakan pemerintah sedang mengkaji pembatasan jam operasional di pasar-pasar tradisional di Kota Kupang dalam upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

“Terkait dengan pembatasan jam operasional di pasar tradisional sedang kami kaji, mudah-mudahan dalam minggu ini ada hasilnya,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan, semenjak munculnya kasus positif COVID-19 akibat transmisi lokal yang teridentifikasi terjadi di Pasar Kasih Naikoten, Pemerintah Kota Kupang melalui gugus tugas langsung mengkaji langkah-langkah mengantisipasi penumpukan masa di pasar tradisional.

Ernest mengatakan, beberapa langkah telah dipersiapan seperti dalam beberapa hari ke depan akan dilakukan penutupan jalan keluar dan masuk di pasar.

Upaya ini, lanjut dia, dilakukan untuk mengurai persoalan ruang yang terbatas seperti di Pasar Kasih Naikoten sehingga para pedagang bisa memanfaatkan jalan di dalam pasar untuk menyimpan barang dagangan.

“Ruang di dalam pasar saat ini memang sangat terbatas, sehingga paling tidak ketika akses jalan masuk dan keluar di tutup maka di dalamnya bisa dimanfaatkan sehingga ada jarak antarpedagang,” katanya.

Ia mengatakan, selain itu, langkah lainnya dengan membatasi jam operasional baik di Pasar Kasih Naikoten maupun pasar tradisional lainnya.

“Misalnya untuk pasar pagi dibuka dari pukul 05.00-10.00 kemudian sore pada pukul 16.00-18.00, selanjutnya pada malam hari akan dilakukan penyemprotan desinfektan,” katanya.

“Ini juga sebenarnya sulit karena aktivitas pasar tradsional justeru dimulai pada malam hari seperti pendropingan barang-barang, sehingga ini menyulitkan kami di gugus tugas karena petugas kami juga terbatas,” katanya.

Ernest Ludji menambahkan, langkah pembatasan jam operasional pasar menimbulkan fenomena kepanikan dari masyarakat sehingga perlu dikaji secara baik.

“Kami berharap ketika jam pasar dibatasi tidak ada kepanikan dari masyarakat namun tetap berbelanja seperti biasa dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19,” katanya.

Baca juga: Lima pasien sembuh dari COVID-19 donorkan plasma darah ke PMI

Baca juga: Kasus COVID-19 terus bertambah, perlukah NTT terapkan PSBB?

Baca juga: Ribuan paket sembako bantuan presiden didistribusikan di Kupang

Baca juga: BI-Polairud distribusikan uang ke seluruh wilayah NTT

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020