Online memang membantu saat COVID-19, tapi mereka akan kembali ke offline
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) meyakini masyarakat akan kembali memenuhi pusat perbelanjaan pascapandemi COVID-19 meski tren belanja online cukup tinggi dilakukan masyarakat saat ini.

"Orang akan balik lagi offline. Online memang membantu saat COVID-19, tapi mereka akan kembali ke offline," kata Dewan Ahli Hippindo Yongki Susilo dalam diskusi virtual yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Rabu.

Yongki mengatakan supermarket, minimarket dan pasar tradisional akan menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada pun porsi pasar umum diperkirakan mencapai 70 persen, pasar modern 29 persen dan kurang dari 1 persen untuk e-commerce.

Ia juga menyebut masyarakat Indonesia yang sosial, gemar berbelanja di pusat perbelanjaan karena pengalaman yang didapatkan. Berbeda dengan belanja online, di mana konsumen melakukannya untuk memenuhi kebutuhan.

"Maka saya menyarankan agar ritel tak perlu banyak investasi di online karena kebiasaan masyarakat tidak akan langsung berubah dalam dua, empat bulan. Ritel Indonesia juga kebanyakan sudah punya platform online tapi itu tidak meningkatkan penjualan," katanya.

Ia mencontohkan kejadian di Australia di mana selama pandemi kehidupan mereka berubah, mulai dari tidak lagi terbiasa menggunakan tisu toilet hingga kebiasaan pergi ke pantai di akhir pekan.

Namun, setelah kurva kasus COVID-19 menurun dan semua kegiatan kembali dibuka Mei ini, orang-orang di negeri kanguru kembali menggunakan tisu toilet hingga berakhir pekan di pantai seperti sebelum ada pandemi.

Yongki menambahkan bisnis offline di Indonesia, termasuk di pusat perbelanjaan masih akan prospektif ke depan. Dengan sifat masyarakat Indonesia, ia menilai tidak akan sulit bagi konsumen untuk ke kembali ke pola konsumsi lama.

"Kita tidak akan kesulitan mengembalikan konsumsi, online atau offline, tidak masalah. Tapi offline masih akan jadi pendorongnya. Hari ini saja saya dapat gambar masih banyak orang ke pasar dan pusat perbelanjaan. Tapi, digitalisasi masih akan jadi tren yang lama," pungkasnya.

Baca juga: Hippindo: Jangan ada perbedaan kebijakan di sektor ritel saat PSBB
Baca juga: Hippindo minta akses ojol masuk mal dipermudah, bantu industri ritel
Baca juga: Hippindo siap penuhi seluruh kebutuhan masyarakat

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020