Jakarta (ANTARA) - Peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Informasi itu datang dari akun @underthebreach, Kamis malam (21/5), yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data ecommerce Tokopedia pada awal bulan ini.

"Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," cuit @underthebreach.

Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.
Dalam cuitannya, @underthebreach mengunggah foto tangkapan layar di sebuah forum peretas di mana sang peretas menyebutkan bahwa data ID termasuk NIK dan NKK.

Baca juga: Microsoft ungkap peretas terkait Korut curi data rahasia

Baca juga: Peretas foto bugil Jennifer Lawrence dipenjara

"Sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan untuk mendaftar nomor telepon (Anda memerlukan NIK dan NKK untuk registerasi), atau dapat digunakan untuk ambil data nomor telepon dari Indonesia," kata peretas.

Peretas mengaku mendapat data dalam format pdf. Dia menyebutkan data tersebut didapat dari KPU, dan mengatakan "mendapatkan lebih dari 200 juta data masyarakat Indonesia, yang akan dibagikan segera."

Akun @underthebreach juga mengunggah contoh data yang didapatkan peretas, nampak data merupakan data KPU (lengkap dengan logo KPU di sebelah kiri) dengan lampiran berjudul "Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014."

Baca juga: AS tuding "aktor siber" berupaya curi riset vaksin dan data corona

Baca juga: Menkominfo pastikan aplikasi PeduliLindungi aman dari peretas

Baca juga: Peretas iPhone diberi hadiah Rp1,2 miliar

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020