Timika (ANTARA) - Salah satu doa khusus yang dilantunkan umat Islam Kabupaten Mimika, Provinsi Papua saat melaksanakan Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah pada Ahad pagi, yaitu memohon pertolongan Allah SWT untuk memulihkan negeri Indonesia dari wabah pandemi COVID-19.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika Ustadz Amin AR kepada Antara di Timika, Ahad, mengatakan sejak dua hari lalu MUI setempat telah memberitahukan kepada seluruh umat Islam agar pada rakaat kedua sebelum sujud dan setelah ruku' membacakan doa qunut nazilah.

"Doa qunut nazilah dilakukan karena ada wabah COVID-19 yang sedang menimpa negeri kita dan seluruh muka bumi saat ini yang tidak kunjung selesai. Sampai kapan selesainya, kita berdoa dan mengangkat tangan tinggi-tinggi di hadapan Allah SWT semoga wabah diangkat oleh Allah SWT dan segera dipunahkan dari negeri kita," kata Utadz Amin.

Ia mengatakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah tidak dengan menggelar shalat berjamaah di lapangan terbuka maupun di masjid-masjid setempat, namun melaksanakannya di rumah masing-masing sesuai amanat dari MUI Pusat, Gubernur Papua dan Bupati Mimika.

Baca juga: Remisi Idul Fitri diberikan pada 120 napi Lapas Muara Teweh

Baca juga: Pandemi COVID-19 dan kelahiran imam-imam baru


MUI Mimika telah menerbitkan panduan pelaksanaan Shalat Idul Fitri bagi umat Islam, yaitu shalat dua rakaat, dimana pada rakaat pertama dengan tujuh kali takbir dan pada rakaat kedua dengan lima kali takbir dan satu kali salam.

"Sampai saat ini kami memperhatikan melalui media sosial, banyak umat yang memahami situasi ini. Memang ada satu hal yang menjadi soal yaitu tidak adanya khutbah Shalat Idul Fitri. Sekalipun tidak ada khutbah, shalatnya tetap sah karena kondisi sekarang memang tidak memungkinkan," ujar Ustadz Amin.

Menurut dia, banyak komunitas dan keluarga di Timika yang menggelar Shalat Idul Fitri secara berjamaah di rumah masing-masing yang diikuti oleh kerabat.

"Ada yang sampai 10 keluarga, ada yang lima keluarga. Kami sudah menyampaikan agar komunitas dan keluarga-keluarga yang melaksanakan shalat berjamaah lebih dari lima orang untuk memperhatikan protokol COVID-19 yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, tidak bersalaman atau cipika-cipiki, wajib memakai masker dan lainnya. Alhamdulillah semua mengikuti itu dengan baik," kata Ustadz Amin.

Meski dalam kondisi yang serba terbatas itu, katanya, umat Islam di Mimika tetap menggelar Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah dengan menarbiyah melalui panduan acara yang sudah disampaikan sebelumnya.

MUI Mimika mengimbau umat Islam untuk terus mengikuti aturan, anjuran dan imbauan pemerintah, dimana saat ini di wilayah Timika sedang diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD) untuk mencegah penularan COVID-19.

"Kami umat Islam taat dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Setelah selesai melaksanakan Shalat Idul Fitri, semua kembali ke rumah masing-masing, tetap tinggal di rumah, menjaga keluarga masing-masing dengan memperhatikan protokol COVID-19, salah satunya, rajin mencuci tangan dengan sabun," kata Ustadz Amin.*

Baca juga: Lebaran tak biasa, Sri Mulyani ajak masyarakat lawan pandemi COVID-19

Baca juga: TPU Tegal Alur ramai peziarah di Hari Raya Idul Fitri

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020