Kita harapkan dengan sistem integrasi internal Perumnas bisa masuk dan terintegrasi dengan portal atau sistem dari para mitra
Jakarta (ANTARA) - Perum Perumnas berharap pengembangan sejumlah inovasi aplikasi sistem pengolahan big data dapat mempercepat penyerapan produk perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Memang big data seperti ini positif sekali. Kami harapkan nanti memang bersama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR banyak inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan dari bagaimana mengolah big data untuk bisa mempercepat penyerapan produk perumahan bagi MBR di seluruh wilayah Indonesia," ujar Direktur Pemasaran Perumnas Anna Kunti Pratiwi dalam Focus Group Discussion (FGD) daring di Jakarta, Rabu.

Menurut Anna, di masa pandemi COVID-19 ini Perumnas mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah secara internal proses bisnis. Proses bisnis Perumnas ini mengalami beberapa penyesuaian, terdapat empat hal penyesuaian yang dilakukan yaitu bagaimana Perumnas mengolah atau mengadministrasikan data-data baik itu yang sifatnya database dan kemudian juga administrasi atau dokumen legal serta bagaimana juga memengaruhi proses bisnis terhadap pemasaran dan penjualan produk Perumnas.

Misalnya dari database tersebut, dari database Perumnas memang sangat mengandalkan sistem. Ada sistem yang secara internal ini yang coba diterapkan bagaimana Perumnas mendigitalisasi atau mengintegrasikan data semua database produk-produk Perumnas dalam suatu sistem.

Perumnas juga berharap bisa terintegrasi dengan sistem eksternal yang ada. Dalam hal ini adalah Sikumbang, Sikasep dan juga bagaimana nanti misalnya bisa masuk ke dalam beberapa portal dari mitra seperti mitra perbankan.

"Kita harapkan dengan sistem integrasi internal Perumnas bisa masuk dan terintegrasi dengan portal atau sistem dari para mitra kita sehingga bisa bersinergi dalam pemenuhan penawaran dan permintaan," kata Anna.

Terkait pemanfaatan geospasial di Perumnas, terdapat aplikasi untuk pertanahan yang dinamakan Sistem Informasi Pertanahan atau SINTA.

"Ini sebetulnya aplikasi internal kami yang diharapkan terintegrasi dengan BPN untuk mempermudah pendataan pertanahan kita, tapi memang diharapkan aplikasi ini juga bisa terintegrasi sistem yang lain yang diintegrasikan melalui sistem internal kita," ujar Direktur Pemasaran Perumnas tersebut.

Lebih lanjut Anna mengatakan bahwa integrasi tersebut mungkin tidak secara langsung, tapi bisa saling bersinergi terutama misalnya dengan aplikasi Sikumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang), dan aplikasi-aplikasi lainnya supaya bisa mengetahui penawaran dan permintaan serta bagaimana pengelolaan lahan Perumnas atau bagaimana bisa mengembangkan suatu kawasan baru misalnya bagaimana strategi Perumnas untuk pengembangan kawasan yang baru.

"Kami harapkan ini bisa menjadi suatu sinergi yang sangat positif bagi Perumnas serta juga bagi rekan-rekan dari PPDPP, bagaimana kita bisa menyinkronkan penawaran, permintaan, dan kebutuhan. Apabila nanti datanya bisa lebih tajam lagi hingga ke kategori etnografis dan sebagainya, itu akan memperkaya juga bagaimana penyebaran atau delivery produknya itu bukan hanya dari sisi jumlah, permintaan dan permintaan melainkan juga karakter konsumennya bisa didalami," kata Direktur Pemasaran Perumnas tersebut.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020