Jambi (ANTARA) - Kepolisian daerah (Polda) Jambi meminta kepada seluruh perusahaan perkebunan di Provinsi Jambi agar segera mempersiapkan peralatan pemadaman kebakaran untuk meminimalisir kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

"Saya sudah minta kepada setiap perusahaan perkebunan di Provinsi Jambi, agar dalam rangka mencegah karhutla, perusahaan diwajibkan untuk menyiapkan peralatan pemadam karhutla karena hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla di Jambi," kata Direktrur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi, Kombes Pol Edi Faryadi, di Jambi Senin.

Polda Jambi terus berupaya melakukan antisipasi terjadinya karhutla. Selain kesiapan peralatan pemadam kebakaran, perusahaan juga diminta untuk memasang CCTV agar bisa memantau karhutla melalui program yang dibuat Polda bernama 'Asap Digital' bekerja sama dengan pihak Telkom.

Pemilik perusahaan juga diminta untuk menyiapkan mobil untuk pemadam kebakaran dan menyediakan kanal air.

Baca juga: Sumatera Selatan siap tambah alokasi dana penanggulangan karhutla
Baca juga: Bupati Kotawaringin Timur perintahkan kepala desa cegah karhutla
Baca juga: Polda Sumsel awasi secara ketat 10 daerah rawan karhutla


Kombes Pol Edi Faryadi juga menegaskan Polda Jambi akan menindak para pelaku yang nekat melakukan perluasan lahan dengan cara membakar lahannya dan jika perusahaan tersebut tidak menyediakan peralatan pemadam karhutla bisa menjadi satu kelalaian maka akan diproses hukum.

Saat ini Polda Jambi sedang mempersiapkan satu aplikasi yang dinamakan 'Asap Digital' untuk program pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Aplikasi dirancang oleh Kepolisian Jambi untuk para pimpinan perusahaan bidang perkebunan.

Aplikasi Asap Digital diharapkan dapat memonitor hutan dan lahan sehingga mampu mencegah meluasnya karhutla. 

Sebelumnya, telah diadakan rapat koordinasi antisipasi kebakaran hutan dan lahan tingkat provinsi oleh para pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Rapat koordinasi yang dilaksanakan di Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dihadiri oleh instansi terkait dan perwakilan beberapa perusahaan di Jambi.

Dalam rapat itu Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Edi Faryadi menyampaikan bahwa saat ini berdasarkan informasi iklim dari BMKG sudah masuk musim panas. Sementara untuk penanganan karhutla 2020, lebih ditekankan upaya pencegahan dengan koordinasi dinas terkait dan perusahaan. Sedangkan penegakkan hukum menjadi langkah terakhir.

Saat ini sudah ada 180 perusahaan perkebunan di Provinsi Jambi yang telah melakukan pembicaraan untuk bersama-sama dalam pemasangan CCTV yang akan digunakan Aplikasi Asap Digital. Nantinya diharapkan setiap perusahaan yang bergabung di Asap Digital dapat melihat CCTV melalui dashboard dan pusat controller yang berada di Command Center Polda Jambi. Asap Digital akan disandingkan dengan aplikasi Lancang Kuning dari Polri.



 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020