Karangasem (ANTARA) - Kanit Lantas Polsek Padangbai, Iptu Komang Putra Sujana mengatakan setelah terjadinya kapal karam dengan posisi miring akibat dari lambung kapal bocor, pelabuhan Padangbai mampu menampung hingga 120 truk.

​​​​​Sedangkan untuk dua wilayah lainnya yaitu perbatasan Yeh Malet menampung 30-40 unit truk dan di Baypass Ida Bagus Mantra menampung 75-100.

"Sejak dermaga 2 belum dapat difungsikan, akibat kapal miring tersebut sehingga menyebabkan antrean panjang. Untuk mengatur antrean itu dibagilah menjadi tiga sekat, pertama di Bypass Ida Bagus Mantra, lalu perbatasan Yeh Malet, dan di Pelabuhan Padangbai,"kata Iptu Komang Putra Sujana di Karangasem, Rabu sore.

Ia mengatakan rata-rata per hari ada 80 truk yang diberangkatkan. Setiap harinya jumlah yang berangkat tersebut belum dapat dipastikan, tergantung dari bongkar muat kapal yang datang dari Pelabuhan Lembar.

Biasanya truk-truk tersebut mengangkut bahan pangan, rumah tangga dan sebagainya. Ada juga kendaraan pribadi, namun jumlahnya tidak banyak dan dapat langsung berangkat menuju Pelabuhan Lembar.

"Untuk keluhan dari sopir-sopir, ya pernah kami terima karena mereka mengantre dua sampai tiga hari tapi tetap kami menjelaskan kondisinya seperti apa saat ini. Jadi berharap untuk bisa dimaklumi,"katanya.

Masing-masing sopir ini juga melalui pemeriksaan identitas dan kesehatan. Apabila ditemukan kelengkapan identitas kurang maka akan dikenakan penilangan, sesuai pelanggarannya.

Setiap pos baik itu Baypass Ida Bagus Mantra, perbatasan Yeh Malet, hingga pelabuhan Padangbai ada belasan polisi gabungan dari Polres Klungkung dan Karangasem, yang bertugas.

Sementara itu, menurut keterangan dari salah satu sopir truk yang membawa mill tujuan Lombok Utara bernama Andi Sudirman mengatakan sudah berada dalam antrean tersebut selama dua hari satu malam.

"Saya bawa mill 10 ton ke Lombok Utara. Selain itu pingin cepat sampai saja, dan bisa cepat lancar berlayar. Ini pertama kalinya saya mengantre sampai menginap,"katanya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020