Kami berharap bantuan ini bermanfaat untuk pemenuhan gizi warga lansia dan penyandang disabilitas mental
Solo (ANTARA) - Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial RI menyalurkan bantuan gizi berupa paket sembako kepada warga Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Peduli Kota Surakarta, Jumat.

Bantuan gizi berupa paket sembako dari Kemensos tersebut disalurkan khusus untuk warga lanjut usia dan penyandang disabilitas mental penghuni di Griya PMI Peduli di Jalan Sumbing Raya Mojosongo Solo.

Baca juga: Kemensos salurkan bansos sembako untuk purnawirawan TNI

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof Dr Soeharso Surakarta, Heri Kris Sritanto didampingi Kepala Subdit Reintegrasi dan Bimbingan Lanjut Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial, Heru Prasetyo kepada Sekretaris & "Chief Executive Officer" (CEO) PMI Kota Surakarta, Sumartono Hadinoto.

Menurut Kepala BBRSPDF Prof Dr Soeharso Surakarta Heri Kris Sritanto, bantuan gizi paket sembako tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah, melalui Kementerian Sosial hadir untuk warga lanjut usia dan penyandang disabilitas mental.

Baca juga: Bansos sembako Kemensos sentuh warga dan siswa SLB Bekasi

Heri Kris mengatakan bantuan Kemensos ada sebanyak 128 paket sembako. Setiap paketnya senilai Rp 300.000, yang terdiri dari beras premium 10 kg, mie instant empat bungkus, juice kemasan 1 liter, biskuit 1 kaleng dan goodie bag.

"Kami berharap bantuan ini bermanfaat untuk pemenuhan gizi bagi warga lanjut usia dan penyandang disabilitas mental yang mendapat layanan di Griya PMI Peduli Solo," kata Heri Kris.

Menurut Sekretaris & CEO PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto pihaknya menyambut baik dan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial atas bantuan gizi bagi warga penghuni Griya PMI Peduli di Solo.

Baca juga: Perum Bulog siap salurkan 900 ribu ton beras untuk 10 juta keluarga

Pada kesempatan tersebut, Sumartono menginformasikan bahwa PMI Cabang Kota Surakarta merupakan satu-satunya PMI yang tidak mengadakan bulan dana dan tidak menggunakan APBD dari pemerintah setempat.

Griya PMI Peduli Solo selama ini, kata Martono, biaya operasional berasal dari para donatur yang rutin dalam mendonasikan hartanya melalui Bank Syariah Mandiri nomor rekening 7039621597 milik Griya PMI Peduli atau melalui PMI Kota Surakarta.

"Kami berharap pemerintah setempat, Kemensos ataupun secara pribadi turut bertanggung jawab merawat saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa, lansia yang terlantar di jalanan," katanya.

Baca juga: Kemensos dan LKS lakukan rehabsos warga terlantar akibat COVID-19

Menurut Sumartono jumlah warga penghuni Griya PMI Peduli Solo, rata-rata sekitar 130 orang dari total kapasitas 160 orang. Karena, warga Griya PMI Peduli ini, ada yang sudah sembuh minta kembali ke keluarganya dan bisa bertambah lagi dari warga di jalanan. Jadi jumlahnya terus berubah setiap minggunya.

"Kami terus merawat warga yang mengalami gangguan jiwa hingga bisa berkomunikasi. Jika keluarganya menginginkan kembali ke rumah kami kembalikan. Jika belum sembuh tetap dirawat di Griya PMI Peduli ini," katanya. 

Baca juga: Kemensos: Penyaluran bansos lebih cepat dan lebih banyak tepat sasaran



 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020