Pariaman, (ANTARA) - Angka kehamilan di Kota Pariaman, Sumatera Barat naik delapan persen selama pandemi COVID-19, sehingga pemerintah setempat perlu mempersiapkan langkah agar tidak terjadi peningkatan signifikan hingga akhir tahun.

"Untuk mengatasi peningkatan angka kehamilan tersebut pemerintah membuat program pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak secara nasional, dan untuk Kota Pariaman ditargetkan 178 akseptor," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada sambutan Pelayanan KB serentak (sejuta akseptor) dan peringatan Hari Keluarga Nasional di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan program pelayanan tersebut dilakukan karena selama pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kehamilan 17 persen secara nasional sehingga perlu ada upaya untuk menanganinya.

Baca juga: RSKD Pertiwi jadi RS khusus ibu hamil positif COVID-19 di Sulsel

Jika terjadi peningkatan kehamilan maka akan berdampak pada ekonomi keluarga serta kondisi anak yang dilahirkan menjadi stunting.

"Stunting ini terjadi karena selama mengandung sang ibu kurang mendapatkan gizi akibat permasalahan ekonomi," katanya.

Ia mengatakan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya juga telah mempersiapkan langkah dengan mendampingi ibu hamil melalui bidan desa, pemberian makanan tambahan, serta pendampingan setelah melahirkan.

Pihaknya menyampaikan angka kehamilan di Kota Pariaman setiap tahunnya antara 1.590 sampai 1.660 yang hingga bulan ini seharusnya realisasinya 50 persen dari angka tersebut, namun hingga sekarang telah mencapai 58 persen.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta wajibkan ibu hamil jalani persalinan ikut tes cepat

Jika tidak dikendalikan maka akhir 2020 angka kehamilan di Kota Pariaman lebih dari 1.660 sehingga diharapkan dengan adanya pelayanan KB serentak maka dapat menutupi peningkatan kehamilan yang terjadi sekarang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Pariaman Nazifah mengatakan untuk pelayanan KB tersebut pihaknya menggunakan empat Puskesmas yang ada di daerah itu.

Ia menyampaikan kegiatan tersebut tidak saja untuk menekan angka kehamilan di Pariaman, namun juga sebagai rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional.

"Ini perlu dilakukan untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya keluarga," ujarnya. ***3***

Baca juga: Kepikiran istri hamil dan anak alasan pasien COVID-19 di Palu kabur
Baca juga: Seorang ibu hamil positif COVID-19 meninggal dunia di Kota Batu
Baca juga: Mitos persalinan masa normal baru, termasuk tentang air kelapa?

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020