Jakarta (ANTARA) - Raksasa teknologi China, Tencent ditipu oleh oknum yang menyamar sebagai perwakilan iklan dari perusahaan saus cabai Lao Gan Ma, menurut warta AFP yang mengutip keterangan kepolisian setempat pada Kamis.

Gara-gara ulah penipu itu, dua merek ternama di China itu akhirnya berseteru di pengadilan.

Perselisihan antara Tencent sebagai pemilik aplikasi WeChat dengan perusahaan saus Lao Gan Ma memanas pada pekan ini, setelah pengadilan Kota Shenzhen Selatan mengumumkan akan membekukan aset perusahaan saus itu senilai 16,24 juta yuan (2,3 juta dolar AS/Rp33,1 miliar).

Pengadilan mengatakan bahwa tuntutan itu dilayangkan Tencent, menyusul tidak dibayarkannya biaya kontrak iklan yang diteken pada 2019.

Namun, pihak Lao Gan Ma mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak pernah meneken perjanjian komersial dengan Tencent. Lao Gan Ma melaporkan masalah tersebut kepada pihak berwenang.

Titik terang pun muncul setelah polisi menangkap tiga tersangka berusia antara 36 - 40 tahun terkait kasus itu.

Investigasi awal menunjukkan tiga tersangka itu memalsukan segel perusahaan Lao Gan Ma kemudian berpura-pura menjadi manajer perusahaan. Mereka menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tencent.

"Tujuan mereka adalah untuk mendapatkan kode paket game online yang diberikan Tencent sebagai bagian dari kegiatan promosinya, dan mereka kemudian secara ilegal menjual kembali kode online itu untuk keuntungan finansial," kata pihak kepolisian.

Warganet China menyebut kasus ini sebagai hal "memalukan" dan menjadi trending di platform Weibo, demikian AFP.


Baca juga: Tencent punya platform simulasi swakemudi

Baca juga: Tencent caplok Iflix, perluas layanan "streaming" di Asia Tenggara

Baca juga: Facebook, PayPal, Google dan Tencent investasi di Gojek

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020