Aku diancam untuk masuk satu partai. Aku diancam sebagai seorang selebritas untuk bergabung dalam satu partai
Jakarta (ANTARA) - Rapper Kanye West berbicara kepada Forbes dalam sebuah wawancara via telepon selama empat jam soal berbagai hal.

Salah satunya, pengakuan sang rapper 43 tahun bahwa dia sebelumnya tak pernah menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara Amerika Serikat. Dia bahkan tak mendaftar pemilihan umum sampai 6 Juli 2020.

"Alasannya.. aku takut," kata West dikutip dari Forbes, Kamis.

West mengaku diancam karier musiknya akan hancur kalau dia memilih Donald Trump. "Aku diancam untuk masuk satu partai. Aku diancam sebagai seorang selebritas untuk bergabung dalam satu partai. Aku diancam sebagai orang kulit hitam ke dalam partai Demokrat."

Baca juga: Kanye West berniat luncurkan kosmetik bermerek Yeezy

Baca juga: Kanye West akan biayai kuliah anak George Floyd


Kanye West, lewat cuitan di Twitter pada 4 Juli 2020 mengumumkan dia mencalonkan diri jadi kandidat Presiden AS. Sayangnya, dengan waktu yang hanya empat bulan sebelum pemilu, dia bahkan belum menyerahkan dokumen kampanye.

Tapi dia memiliki dukungan dari istrinya Kim Kardashian dan Elon Musk yang sama-sama mencuitkan dukungan untuk West Sabtu lalu.

"Kami sudah membicarakan ini selama bertahun-tahun," katanya soal Musk. "Aku memintanya jadi kepala program luar angkasa kami."

Keputusannya itu jelas mengejutkan banyak orang. Dia mengelak saat dituding cuma mau menaikkan pamor album dia yang akan datang "God’s Country" lewat cuitannya itu.

"Aku gratisin kok albumku," kata dia.

Berikut ringkasan wawancara West pada Forbes:

1. Kanye West kena COVID-19
Pemenang Grammy mengatakan dia kena virus corona COVID-19 pada Februari."Menggigil, mandi air panas, menonton video bagaimana menangani itu," kata West.

"Aku ingat seseorang mengatakan padaku kalau Drake kena virus corona dan responsku 'Drake enggak mungkin lebih sakit daripada aku," kata dia.

2. Antivaksinasi
Menentang studi ilmiah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, West mengatakan kepada Forbes bahwa ia percaya vaksin adalah "ciri hewan buas." Dia menjelaskan, “Banyak sekali anak-anak kita yang divaksinasi dan dilumpuhkan. ... Jadi ketika mereka mengatakan cara kita akan memperbaiki COVID adalah dengan vaksin, aku sangat berhati-hati. ... Mereka ingin menaruh chip dalam diri kita, mereka ingin melakukan segala macam hal, untuk membuatnya di mana kita tidak bisa melewati gerbang surga."

"Aku minta maaf ketika aku mengatakan mereka, manusia yang memiliki Iblis di dalamnya. Dan hal yang menyedihkan adalah, hal yang paling menyedihkan adalah kita semua tidak akan berhasil masuk surga, bahwa ada sebagian dari kita yang tidak lolos."

3. Dia sudah memilih cawapres
Kanye West memilih Michelle Tidball, pendeta dari Wyoming sebagai wakil presiden dia. Dia mengatakan slogan kampanyenya adalah YES! Strategi kampanyenya adalah "pesta ulang tahun" karena saat dia menang, semua orang akan pesta ulang tahun.

4. West tak lagi dukung Trump
Kanye West terkenal sebagai pendukung berat Trump, namun dia mengaku tak lagi mendukungnya meski Trump tetap "spesial" bagi dirinya.

5. Menentang aborsi
West, ayah dari North (7), Saint, (4), Chicago (2), dan Psalm, (13 bulan) mengaku menentang aborsi karena hidupnya menaati Injil. "Program KB digalakkan di kota-kota oleh para penganut supremasi kulit putih untuk melakukan pekerjaan iblis."

Baca juga: Kanye West akan calonkan diri jadi presiden AS pada pemilu 2020

Baca juga: Kanye West dipuji karena lagu baru, dikritik soal tweet "miliader"

Baca juga: Kanye West akan luncurkan kolaborasi Yeezy Gap

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020