Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus COVID-19 di beberapa daerah berhasil ditekan, terlihat dari jumlah daerah dengan zona risiko tinggi menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tidak ada kasus baru.

"Ada beberapa daerah dengan kasus yang masih tinggi sehingga perlu perhatian ketat agar bisa menjadi lebih baik," kata Wiku dalam jumpa pers Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa.

Wiku mengatakan dalam delapan pekan terakhir, jumlah daerah dengan status zona merah atau risiko tinggi terus menurun.

Menurut data sepekan per 19 Juli 2020, terdapat 35 kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi, 169 kabupaten/kota risiko sedang, 210 kabupaten/kota risiko rendah, 52 kabupaten/kota tidak ada kasus baru, dan 48 kabupaten/kota tidak terdampak.

Baca juga: Vaksin diharapkan produksi 2021, sebut jubir Satgas COVID-19

Baca juga: Target awal tercapai, Gugus Tugas kejar tes 30 ribu spesimen per hari


"Daerah dinyatakan berstatus tidak ada kasus baru bila selama empat pekan terakhir tidak ada kasus baru dan konfirmasi positif sebelumnya sudah sembuh 100 persen," katanya.

Wiku mengatakan terdapat 13 kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko tinggi turun menjadi risiko sedang, yaitu Kabupaten Karangasem (Bali); Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo (Gorontalo); Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kota Mojokerto (Jawa Timur); Kota Ternate (Maluku Utara); Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung (Sulawesi Utara); Kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan); serta Kota Jakarta Utara dan Kota Jakarta Timur (DKI Jakarta).

Kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko sedang turun menjadi risiko rendah berjumlah 34 kabupaten/kota.

Sedangkan 11 kabupaten/kota yang sebelumnya berstatus risiko rendah menjadi tidak ada kasus adalah Kabupaten Sigi (Sulawesi Tengah); Kota Singkawang (Kalimantan Barat); Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Kaimana (Papua Barat); Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat); Kabupaten Manggarai (Nusa Tenggara Timur); Kabupaten Bombana dan Kabupaten Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara); Kabupaten Minahasa Tenggara (Sulawesi Utara); dan Kabupaten Gunung Sitoli (Sumatera Utara).

"Provinsi yang masih masuk zona risiko tinggi dan sedang harus betul-betul mempromosikan kesehatan dengan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalur, menggunakan masker, dan menjaga jarak," tuturnya.

Wiku juga berharap masyarakat tetap menjaga kekebalan tubuh dan bekerja sama dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.*

Baca juga: Banyuwangi wilayah kasus COVID-19 terendah di Jatim

Baca juga: Pemerintah jelaskan penyebab lonjakan penambahan kasus COVID-19

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020