....fokus pemerintahan membangun hanya infrastruktur
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra Yan Permanes Mandenas menilai Otonomi Khusus (Otsus) Papua harus mengutamakan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), karena patut dipertanyakan kalau hanya fokus pada membangun infrastruktur apakah mampu menyejahterakan orang Papua.

"Selama pelaksanaan Otsus di Papua, fokus pemerintahan membangun hanya infrastruktur, yang jadi pertanyaannya fasilitas yang ada itu apakah mampu menyejahterakan orang Papua kalau SDM tidak dibangun," kata Yan dalam diskusi bertajuk "Bagaimana Masa Depan UU Otonomi Khusus?" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dia menilai untuk menciptakan agar orang Papua menjadi tuan di negeri sendiri bisa tercapai, caranya adalah dengan membangun SDM dahulu, lalu menyiapkan pembangunan infrastruktur.

Menurut politisi Partai Gerindra itu, kalau SDM orang Papua tidak dibangun dahulu namun infrastruktur diutamakan, maka orang Papua akan membeli jasa dari orang lain.

"Faktanya hari ini Papua itu diberikan anggaran secara signifikan untuk pembangunan dari berbagai macam aspek yang diamanatkan dalam implementasi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus," ujarnya pula.
Baca juga: Sebagian dana Otsus Papua Barat untuk ketahanan pangan
 

Anggota Komisi I DPR RI itu menilai terkait konteks sosial politik Otsus, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil, seperti pertama, pemerintah kurang konsisten dalam mengawal pelaksanaan implementasi UU Otsus.

Kedua, menurut dia, daerah seakan-akan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah, tanpa tujuan yang jelas, dan tanpa sesuai dengan target.

"Ketiga, tidak ada pembagian kewenangan dari aspek pembangunan yang mana menjadi prioritas daerah provinsi, yang menjadi prioritas kabupaten dan mana yang menjadi prioritas dari pusat. Itu tidak jelas dari tataran Otsus selama pelaksanaan selama kurang lebih 25 tahun sampai hari ini," katanya pula.
Baca juga: MPR dukung Otsus Papua dan Papua Barat diperpanjang

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020