Pati (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, bersama tim gabungan masih melakukan pencarian salah seorang nelayan asal Kecamatan Tayu yang dinyatakan hilang karena tercebur ke laut saat melempar jaring.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo di Pati, Kamis, selain personel dari relawan BPBD Pati yang diterjunkan dalam pencarian nelayan asal Desa Keboromo, Kecamatan Tayu bernama Ragil Permana Putra (19) yang hilang pada Rabu (22/7) pagi, ada personel dari Polair Pati, Basarnas, dan Komunitas Relawan Independen Pati-Rembang (KRI Patrem).

Dalam pencarian hari ini (23/7), kata dia, sempat terkendala ombak di laut yang cukup tinggi, namun pencarian tetap dilanjutkan dengan tetap mempertimbangkan keselamatan personel.

Baca juga: 13 nelayan yang hilang di Nias Selatan belum ditemukan

Pencarian korban berlangsung sejak mendapatkan informasi nelayan hilang pada Rabu (22/7) pukul 10.00 WIB, langsung diterjunkan tim pencarian di Perairan Tayu hingga Dukuhseti.

Korban pertama kali diketahui mengalami kecelakaan laut, berada di 10 mil arah utara Perairan Tayu.

Adapun kronologi kejadian, kata dia, berawal ketika korban sedang melempar alat tangkap jebakan rajungan saat kondisi ombak cukup besar sehingga mengakibatkan korban terjatuh di laut.

Baca juga: Tujuh nelayan Banten hilang diduga terbawa arus ke pesisir Sumatera

Dua teman korban yang berada satu perahu sempat berupaya memberikan pertolongan namun tidak kuat karena ombak besar sehingga korban tidak bisa diselamatkan.

Selanjutnya kedua saksi kembali ke pangkalan di Desa Keboromo untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada nelayan lain seraya mencari bantuan pertolongan.

"Para nelayan setempat juga ikut melakukan pencarian, namun saat ini belum ditemukan," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di laut untuk waspada dengan cuaca di laut, mengingat kondisi saat ini sedang terjadi ombak tinggi.

Baca juga: Kapal nelayan dengan tiga ABK hilang di laut Pangandaran

Keahlian dalam melempar alat tangkap, kata dia, juga harus ditingkatkan untuk menghindari kesalahan yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban.

"Jangan lupa selalu memakai alat keselamatan selama melaut, terutama jaket pelampung sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama terjatuh di laut peluang selamat masih cukup besar," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020