Kupang (ANTARA) - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya, mengatakan mendiang Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadja Mada (UGM), Cornelis Lay, merupakan sosok nasionalis yang patut diteladani generasi bangsa.

"Guru Besar Cornelis Lay yang biasa saya sapa Bang Cony adalah sosok nasionalis yang patut diteladani. Beliau akademisi dan pemikir yang tenang dan juga sangat cerdas," katanya kepada ANTARA di Kupang, Rabu.

Mantan Gubernur NTT dua periode (2008-2018) itu menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Cornelis Lay yang merupakan putra asal Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Guru Besar UGM Cornelis Lay tutup usia

Baca juga: Hasto: intelektual berinti kemanusiaan masih dibutuhkan dalam kekuasaan


Cornelis Lay menghembuskan napas terakhir pada Rabu ini sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Lebu Raya mengatakan, mendiang Cornelis Lay juga merupakan sosok yang menjalani kehidupan dengan sederhana dan mengabdikan hidup untuk keyakinannya akan nasionalisme.

"Beliau sangat getol dengan yang namanya nasionalisme. Selalu berjuang untuk kemanusiaan," katanya.

Bang Cony, kata Lebu Raya, juga merupakan sosok yang tidak tergiur dengan kekuasaan padahal peluangnya sangat terbuka di masa awal partai PDI Perjuangan karena ia berada di sekitar ibu Megawati Soekrnoputri menjabat sebagai wakil presiden dan kemudian menjadi presiden RI kala itu.

"Dulu kita pernah mendorong beliau menjadi Sekjen PDIP tapi beliau lebih memilih tetap jadi akademisi. Beliau tidak silau pada kekuasaan," katanya.

Ia mengatakan selain itu Cornelis Lay juga memiliki semangat hidup yang luar biasa dan banyak contoh hidupnya yang patut diteladani generasi bangsa ini.

Selamat jalan Bang Cony, selamat jalan senior. Beristirahatlah dalam damai Tuhan, kata Lebu Raya.*

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020