Bandara dan pesawat kecil lebih mudah dikelola
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri Komponen Pesawat atau Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) menilai bandara dan pesawat jenis ringan atau kecil dengan kapasitas maksimal 50 penumpang lebih mudah dikelola pada masa pandemi COVID-19.

Ketua Inacom Andi Alisjahbana mengatakan bahwa pesawat-pesawat jenis ini bisa menggunakan lebih banyak bandara kecil di lokasi pelosok sehingga dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang lebih mudah dikelola.

"Bandara dan pesawat kecil lebih mudah dikelola," kata Andi dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.

Pesawat-pesawat jenis kecil atau ringan bisa mendarat di landasan pacu sepanjang 1.200 meter dan bersifat unprepared runway.

"Kita bisa menggunakan hampir 600 landasan pacu, tidak hanya tergantung pada 100 landasan pacu yang sekarang ada," kata Andi.

Menurut dia, berkaca dari pengalaman Inacom di mana pandemi COVID-19 memaksa semua orang untuk menjauhi kerumunan atau keramaian, justru saat ini mesti melihat kembali industri penerbangan yang boleh dikatakan bersifat sangat mendasar atau basic.

Pada akhirnya yang menarik adalah pabrikan pesawat kemungkinan untuk tidak membuat pesawat-pesawat besar tapi justru membuat pesawat-pesawat yang kecil yang disebut sebagai general aviation.

Dengan demikian PT Dirgantara Indonesia dan PT Regio Aviasi Industri berada dalam posisi yang masih bisa diatur ke posisi yang lebih baik sehingga kedua produsen pesawat dalam negeri bisa masuk di sini.

"Saya tertarik sekali agar PT. DI dan PT Regio Aviasi Industri untuk bisa masuk ke general aviation atau pesawat-pesawat dengan kapasitas 50 penumpang ke bawah," ujar Ketua Inacom tersebut.

Kalau produsen-produsen pesawat dalam negeri bisa membangun pesawat-pesawat seperti ini, tentunya Inacom akan selalu mendukung dan bisa membangun hal tersebut bersama-sama.

Baca juga: Lapan: pesawat N219 mulai diproduksi 2019
Baca juga: Inacom kualifikasikan komponen pesawat lokal

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020