kami antisipasi melalui beberapa hal, baik itu secara infrastruktur maupun secara pengelolaan kapasitas terminal
Badung (ANTARA) - Pergerakan penumpang pesawat udara yang keluar masuk Pulau Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat meningkat selama bulan Juli 2020 dengan total sebanyak 80.586 orang penumpang yang diangkut melalui 1.381 pesawat udara.

"Sesuai prediksi kami, pada bulan Juli lalu jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang terlayani meningkat secara drastis dibanding catatan bulan Mei dan Juni. Peningkatan ini juga telah kami antisipasi melalui beberapa hal, baik itu secara infrastruktur maupun secara pengelolaan kapasitas terminal bandar udara," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado, dalam keterangannya yang diterima di Badung, Bali, Selasa.

Data pergerakan penumpang dan pesawat udara selama bulan Juli tersebut terbagi menjadi 77.245 orang penumpang rute domestik dan 3.341 orang penumpang rute internasional, yang terangkut melalui 1.282 pesawat rute domestik dan 99 pesawat rute internasional.

Jumlah tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan catatan pada bulan Mei lalu, yang hanya terdapat 8.829 orang penumpang dan 322 pergerakan pesawat dan juga bertambah dibandingkan bulan Juni, dengan total sebanyak 19.816 orang penumpang yang menumpang 545 pergerakan pesawat udara.

Herry mengatakan peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang terlayani oleh Bandara Ngurah Rai pada bulan Juli 2020 itu terutama dipengaruhi  Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali No. 305/GUGASCOVID19/VI/2020 yang mulai berlaku pada 5 Juli lalu.

Melalui surat ini, calon penumpang rute domestik yang hendak bepergian ke Bali melalui jalur udara dapat menggunakan surat keterangan tes PCR dengan hasil tes negatif atau surat keterangan hasil uji rapid dengan hasil non-reaktif yang masih berlaku.

"Kapasitas terminal saat ini kami fungsikan sebesar 50 persen, naik dari sebelumnya yang hanya 35 persen dari kapasitas maksimal. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang serta untuk menghindari adanya penumpukan dan antrean penumpang di terminal," kata Herry Sikado.

Dari sisi infrastruktur, pihaknya juga telah memasang perangkat disinfeksi berbasis sinar ultraviolet (Sinar UV) yang dipasang di jalur eskalator dan baggage claim. Melalui perangkat ini, pegangan eskalator dan bagasi dapat secara otomatis dilakukan disinfeksi, sehingga dapat meminimalkan potensi penyebaran virus via kedua fasilitas ini.

Pengelola Bandara Ngurah Rai saat ini juga telah memfungsikan touchless tollgate sehingga pengguna yang masuk bandara dengan kendaraan roda empat tidak perlu menyentuh tombol tiket. Fitur itu diharapkan dapat meminimalkan kontak tangan dengan permukaan benda yang sering disentuh.

"Hal ini kami tujukan untuk meningkatkan pelayanan serta untuk memberikan rasa aman dari risiko potensi penyebaran virus melalui penerbangan," ujar Herry Sikado.

Baca juga: Bandara Bali catat 4,87 Juta penumpang selama Januari-Juli
Baca juga: Libur Idul Adha, bandara Bali layani 20 ribu penumpang domestik
Baca juga: Bandara Bali sambut penerbangan pembukaan kunjungan wisatawan domestik

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020