Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan mengatakan ada lima hormon yang terkandung dalam air susu obu (ASI) dan jarang diketahui oleh banyak orang.

"Jadi lima hormon inilah yang mengontrol dan akan mencegah stunting," kata dia saat diskusi daring pada peringatan Pekan Menyusui Sedunia yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Kelima hormon tersebut yaitu IGF-1 insulin, ghrelin, leptin dan adiponektin yang berfungsi dan membantu tumbuh kembang anak. Kelima hormon itu juga tidak dimiliki oleh susu formula.

Baca juga: ASI eksklusif mesti selaras upaya penurunan kehamilan tak dikehendaki

Sehingga jika ada orang tua khususnya ibu rumah tangga yang tidak mau memberikan ASI kepada anak selama dua tahun pertama maka menjadi suatu kerugian besar.

"Kerugian besar seumur hidup bagi anaknya," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta dan mengimbau ibu menyusui agar tidak melewatkan momentum tersebut paling tidak selama enam bulan pertama.

Kemudian berdasarkan salah satu penelitian di Tanah Air mengungkapkan bahwa anak yang lahir dengan berat dan panjang badan belum kejar tumbuh namun lingkar kepalanya bisa kejar tumbuh setelah diberikan ASI selama enam bulan.

Baca juga: ASI enam bulan tak sejalan UU Ketenagakerjaan, sebut Menteri KPPPA

"Artinya perkembangan otak anak tersebut bagus, ini karunia Allah," ujarnya.

Untuk mencapai pertumbuhan anak yang bagus, Dr Aman mengimbau semua pihak harus melindungi segala aspek yang berkaitan dengan tujuan menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.

Melindungi tersebut meliputi kesehatan gizi ibu dan anak, peningkatan layanan posyandu, puskesmas termasuk pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan saat melayani ibu anak di fasilitas kesehatan.

Baca juga: UNICEF: Menyusui dini turunkan 22 persen kematian bayi
Baca juga: BKKBN ingatkan pentingnya ASI, jarak kehamilan dan stunting
Baca juga: Menkes: Pemberian ASI hak asasi bayi yang harus dijamin

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020