Jayapura (ANTARA) - Tokoh Papua Nico Mauri berpendapat bahwa UU Otonomi Khusus (Otsus) yang diberlakukan sejak 2001 merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan di Provinsi Papua.

"Otsus ini merupakan bentuk perhatian bagi kami orang asli Papua, untuk mempercepat pembangunan di segala bidang, sehingga sudah seharusnya kami dukung pelaksanaannya dengan baik," katanya disela-sela pengibaran bendera Merah Putih sepanjang satu kilo meter di bibir pantai Hamadi-Holtekamp, Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Menurut dia, keberhasilan Otsus sejak diberlakukan di Bumi Cenderawasih terlihat sangat nyata, untuk bidang pendidikan banyak pelajar atau mahasiswa yang dikirim untuk menuntut ilmu ke luar negeri, baik Amerika, Jerman, Jepang, Cina dan sejumlah negara ASEAN.

Di bidang kesehatan, sudah banyak dicetak tenaga kesehatan, mulai dari suster, mantri dan dokter-dokter muda orang asli Papua yang disekolah disejumlah universitas di dalam dan luar negeri, bahkan di antara mereka sudah ada yang kembali mengabdi untuk daerahnya masing-masing.

"Kemudian di bidang infrastruktur, ini jangan ditanya lagi. Jalan TransPapua yang didukung dengan komitmen pemerintahan Jokowi, pembangunan jembatan, perkantoran dan lainnya. Bahkan soal rentang kendali pemerintahan makin pendek dengan adanya sejumlah daerah otonom baru," katanya.

"Belum lagi rata-rata semua kepala daerah adalah orang asli Papua, Kapolda, Pangdam, Kejati dan juga sejumlah instansi vertikal lainnya juga adalah pemimpinnya anak-anak Papua, ini adalah keberhasilan dan bentuk afirmasi, keberpihakan kepada kiami," lanjut Ketua Forum Pemuda Komunikasi Irian Barat.

Untuk itu, Nico yang merupakan Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Kota Jayapura itu meminta kepada semua pihak untuk bersatu dan bergandengan tangan untuk berkomitmen mendukung sejumlah program pemerintah untuk masa depan anak cucu, generasi muda Papua yang lebih cemerlang.

"Kami tahu dari pihak yang menolak atau menggaungkan nada miring terkait Otsus, kiami tahu semangat mereka, semangat yang berbeda, padahal mereka juga menikmati Otsus yang kini sedang berjalan tetapi enggan mengakuinya, ini adalah sikap yang tidak patut dicontoh atau diikuti, bukan sikap dan sifat orang Papua seperti itu," katanya.

Ia mengaku sepakat dengan wacana untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh penggunaan dana Otsus sejak 2001 hingga kini, yang nantinya bisa menjadi saran dan masukan agar pelaksanaan yang tidak maksimal dan kurang terarah bisa diatur lagi dengan baik dan bijak.

"Kata kuncinya kami dukung Otsus dilanjutkan baik dalam bentuk kebijakannya ataupun dalam bentuk pendanaannya. Papua masih butuh pembangunan. Pemerintahan Jokowi sangat perhatikan Papua ini adalah salah satu bentuk perhatian nyata, dan ini semua kita tahu, bahkan sampai pelosok, orang-orang kampung tahu hal ini," kata Nico yang juga Ketua Deparda Pemuda Panca Marga Provinsi Papua.

Baca juga: Kepala Suku: Otsus jadi solusi untuk kesejahteraan masyarakat di Papua

Baca juga: Pemprov Papua: Belum ada pencairan dana Otsus tahap dua

Baca juga: Kodam Kasuari godok program perekrutan 3.000 bintara otsus

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020