jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat COVID-19 itu di Jakarta saat ini, sebanyak 9.071 orang (sebelumnya 8.925 orang)
Jakarta (ANTARA) - Total jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta menembus angka 29.036 kasus pada Sabtu (15/8) atau terjadi penambahan sebanyak 598 kasus,  naik signifikan dibanding hari sebelumnya sebanyak 28.438 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, penambahan sebanyak 598 kasus ini lebih banyak dibandingkan penambahan pada Jumat (14/8) sebanyak 575 kasus, pada Rabu (12/8) sebesar 578 kasus, pada Selasa (11/8) sebesar 471 kasus, pada Senin (10/8) sebanyak 479 kasus, dan pada Minggu (9/8) sebanyak 472 kasus.

Akan tetapi, penambahan ini lebih rendah dibanding pertambahan kasus pada Kamis (13/8) sebanyak 621 kasus, dan penambahan pada Sabtu (8/8) sebanyak 721 kasus yang merupakan rekor peningkatan kasus selama pandemi COVID-19.

Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 pedagang Pujasera Blok S non reaktif

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menerangkan bahwa penambahan 598 kasus COVID-19 ini, adalah dari hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 8.821 spesimen.

"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.173 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 598 positif dan 5.575 negatif. Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 46.884. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 42.117," katanya.

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat standar WHO," ucapnya.

Baca juga: Wagub DKI minta tiap keluarga punya kader Satgas COVID-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 14 Agustus 2020, sudah ada 635.896 sampel (sebelumnya 627.075 sampel) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Dwi menjelaskan jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu di Jakarta saat ini, sebanyak 9.071 orang (sebelumnya 8.925 orang) yang masih dirawat/ isolasi.

Sedangkan, dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 29.036 kasus (sebelumnya 28.438 kasus), ada 18.974 orang dinyatakan telah sembuh (hari sebelumnya 18.528 orang), sedangkan 991 orang (sebelumnya 985) meninggal dunia. Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 65,3 persen dan tingkat kematian 3,4 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,4 persen.

Baca juga: 32 Kawasan Khusus Pesepeda di Jakarta ditiadakan mulai Ahad lusa

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta setelah penambahan hari ini, sebesar 8,6 persen (sebelumnya 8,5 persen), sedangkan Indonesia sebesar 15,7 persen (hari sebelumnya 15,5 persen). WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Selama vaksin belum tersedia, maka penularan wabah harus dicegah bersama-sama dengan disiplin menegakkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan.

Dwi menyebutkan hal yang perlu diingat oleh masyarakat untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip dalam berkegiatan sehari-hari yakni tetap tinggal di rumah bila tak ada keperluan mendesak; menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.

Kemudian, seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50 persen dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Serta ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020