karena intensifnya penelusuran kontak dengan pasien positif untuk kemudian dilakukan tes usap
Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat terdapat penambahan 88 kasus konfirmasi positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan laboratorium Unand pada Minggu.

"Peningkatan jumlah kasus hingga 88 kasus tersebut karena intensifnya penelusuran riwayat kontak dengan pasien positif untuk kemudian dilakukan tes usap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Minggu malam.

Menurut dia, dalam beberapa hari terakhir temuan kasus positif corona di Padang cukup tinggi hingga 50 orang kemudian pihaknya melakukan penelusuran riwayat kontak pasien terutama keluarga dan teman kantor.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Padang Panjang sudah 56 kasus

Baca juga: Sejumlah 887 warga Padang dinyatakan sembuh dari COVID-19


"Misalnya ada satu orang positif, ternyata menular ke hingga empat orang anggota keluarga dan saat dicek ke rekan kantor yang bersangkutan juga banyak yang tertular," katanya.

Selain itu dari 88 kasus tersebut masih ada tenaga medis yang terkonfirmasi positif mulai dari dokter hingga ahli gizi.

Kemudian juga masih ada ditemukan kasus positif mereka yang baru kembali bepergian dari luar Sumbar dan melalui Bandara Internasional Minangkabau kemudian melakukan tes usap.

Baca juga: Pulang dari Jakarta, Wakil Wali Kota-Sekda Padang positif COVID-19

Ia memastikan 88 kasus tersebut masih bisa diidentifikasi sumber penularannya yang didominasi oleh orang tanpa gejala.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan 88 kasus baru tersebut tersebar di Kecamatan Padang Timur 9 kasus, Padang Utara 16 kasus, Koto Tangah 14 kasus, Kuranji 15 kasus, Lubuk Begalung 6 kasus.

Kemudian Lubuk Kilangan 1 kasus, Padang Barat 6 kasus, Padang Selatan 10 kasus, Nanggalo 8 kasus, Bungus 1 kasus, Pauh 2 kasus.

Dengan demikian hingga 6 September 2020 terdapat 1.448 kasus konfirmasi positif COVID19 di Padang, 958 sembuh, bergejala 141 dan tanpa gejala 310 orang.

Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, DLH Padang siapkan tim pemakaman jenazah

Namun yang menggembirakan di Padang saat ini adalah angka kesembuhan yang cukup tinggi dan rata-rata sebelum 14 hari pasien sudah dinyatakan sembuh.

Oleh sebab itu walau Kota Padang ditetapkan secara nasional masuk zona merah namun ia memastikan bisa mengendalikan karena tidak ada satu pun kasus yang luput dari pemantauan dan semua bisa ditelusuri.

"Ini terjadi karena tracing, testing dan isolasi yang cukup baik walau secara angka tinggi tapi dapat sembuh dalam 14 hari," kata dia.

Baca juga: Wali Kota: Peningkatan COVID-19 di Padang karena kecepatan "tracing"






 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020