'Chef' adalah salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam ikut mewarnai indahnya dunia pariwisata
Gianyar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak Indonesian Chef Association (ICA) membangkitkan kembali sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19.

"Saya mengajak semua kalangan pariwisata termasuk ICA mengambil momentum ini untuk bergerak bersama, bersatu melawan pandemi ini, sehingga pariwisata Bali bisa segera pulih," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada acara pelantikan puluhan chef profesional dari berbagai hotel dan restoran di Bali di Hotel Royal Pitamaha Ubud, Gianyar, Minggu.

Baca juga: Instansi penerbangan-pariwisata kampanyekan perjalanan aman di Bali

Menurut dia, pariwisata Bali saat ini ditempa ujian yang sangat berat. Pandemi COVID-19 ini telah menimbulkan dampak luas dan serius dalam berbagai bidang kehidupan seperti kesehatan, sosial, dan ekonomi termasuk pariwisata.

"Chef (koki) adalah salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam ikut mewarnai indahnya dunia pariwisata karena kuliner sudah menjadi bagian penting yang menjadi daya tarik wisata," ujar pria yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu.

Menurut dia, data kasus COVID-19 di Bali hingga Sabtu (5/9/2020) tercatat 6.071 orang dengan angka kesembuhan 81,16 persen dan angka kematian terus meningkat hingga 1,38 persen.

"Meskipun angka ini relatif kecil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, akan tetapi beberapa hari terakhir terjadi lonjakan yang cukup tajam dan kita harus waspada," ucapnya.

Selain masyarakat, seluruh pelaku pariwisata diharapkan bisa melaksanakan protokol kesehatan dan fasilitas-fasilitas pariwisata yang dikelola.

"Sebagai orang yang bergerak di dunia pariwisata, kita harus menjadi pelopor dalam menunjukkan disiplin penerapan protokol kesehatan. Dan saya apresiasi asosiasi pariwisata yang berinisiatif untuk melakukan standardisasi protokol kesehatan pada tempat wisata berdasarkan tatanan kehidupan era baru," ucap Guru Besar ISI Denpasar tersebut.

Apalagi, saat ini pemerintah daerah telah menerbitkan Pergub No 46 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan. Diharapkan dengan ini maka masyarakat semakin peduli untuk menjalankannya.

Cok Ace menambahkan Pemprov Bali awalnya berencana untuk membuka pariwisata pada 11 September ini untuk wisatawan mancanegara . Namun sekali lagi, kewenangan itu ada di pemerintan pusat.

"Selama Permenhumkam RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk ke Wilayah Negara RI masih berlaku, maka Bali pun harus taat akan aturan itu," ujarnya.

Selain itu, Indonesia masih termasuk zona merah, sehingga pemerintah negara lain juga masih melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia.

"Belum ada satupun negara di dunia yang memberlakukan kebijakan untuk mengizinkan warganya berwisata ke luar negeri. Untuk itu, saat ini tugas kita bersama untuk membangun citra masyarakat Bali dengan mematuhi protokol kesehatan. Kita tunjukkan ke dunia bahwa Bali sangat peduli dan mampu mengendalikan COVID-19 ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar AA Gede Putrawan mengaku sangat mengapresiasi dilantiknya pengurus ICA untuk periode tiga tahun ke depan.

Ia berharap ICA bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, apalagi saat ini pariwisata Gianyar tepatnya di Ubud tengah berjuang untuk menjadi pariwisata gastronomi yang akan menjual berbagai khas makanan tradisional Bali.

"Ini tugas berat para chef untuk menarik minat wisatawan nanti di bidang kuliner," ujarnya sambil mengatakan saat ini penilaian menuju pariwisata gastronomi telah melalui tahapan ketiga.

Baca juga: Bali catat tambahan 90 pasien positif COVID-19 yang sembuh
Baca juga: Kemenparekraf terapkan Program BISA di Gianyar agar lebih menarik

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020