Serang (ANTARA) - Sebanyak 55 dari 85 anggota DPRD Banten menjalani rapid test atau uji cepat untuk mendeteksi lebih dini ada tidaknya anggota legislatif provinsi tersebut yang terinfeksi COVID-19.

"Kita sudah melakukan rapid test ini yang ke empat kalinya bagi anggota dewan dan staf," kata Sekretaris DPRD Banten Deni Hermawan usai pelaksanaan rapid test di gedung serbaguna DPRD Banten, di Serang, Kamis.

Deni mengatakan, rapid test ke empat kalinya bagi anggota DPRD Banten dilakukan mengingat kondisi saat ini tren angka positif COVID-19 di Banten meningkat.

Baca juga: Risma sebut 70 persen kasus COVID-19 terjadi pada anak muda

"Kita kekhawatiran aja karena anggota dewan ini kan banyak yang ke luar daerah, khususnya di wilayah Banten. Termasuk banyak yang dari Tangerang juga," kata Deni.

Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten melakukan rapid test yang ke empat kalinya, baik bagi anggota dewan maupun staf fraksi di DPRD Banten.

"Hari injisaja ada 75 orang yang ikut rapid test. Sebanyak 55 anggota DPRD dan sisanya staf fraksi," kata Deni.

Hasil rapid test tersebut, semuanya menunjukkan non-reaktif. Namun demikian ada lima anggota dewan yang melakukan tes Swab.

"Ada lima orang yang ikut Swab. Bukan karena reaktif, tapi karena mereka ingin lebih meyakinkan aja," kata Deni.

Deni berharap dari hasil tes Swab lima anggota DPRD Banten hasilnya negatif.

"Untuk rapid test tadi hasilnya non-reaktif semua. Namun untuk Swab hasilnya belum ke luar,," kata Deni. ***3***

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 2.585 jadi 166.686 orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Batam tambah 25, sembuh 4 orang
Baca juga: Empat pasien COVID-19 di NTT dinyatakan sembuh

 

Pewarta: Mulyana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020