sektor yang mendominasi kredit UMKM yakni perdagangan besar kecil dan menengah, pertanian, serta industri pengolahan.
Bandarlampung (ANTARA) -
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan bahwa sampai dengan triwulan II 2020, penyaluran kredit kepada sektor UMKM tumbuh 3,87 persen (year on year/yoy) atau melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 9,48 persen ( yoy).

"Hal tersebut didorong oleh penurunan beberapa sektor ekonomi yang mendominasi kredit UMKM pada triwulan II 2020 akibat dampak Pandemi COVID 19," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan sektor yang mendominasi kredit UMKM yakni perdagangan besar kecil dan menengah, pertanian, serta industri pengolahan.

Baca juga: Ekonom usul kelonggaran batasan kredit bermasalah bagi perbankan

Menurutnya, penurunan jumlah penyaluran kredit UMKM tersebut juga diikuti dengan peningkatan risiko kredit yang tercermin dari meningkatnya rasio NPL UMKM dari 3,36 persen per Desember 2019 menjadi 4,56 persen di triwulan II 2020.

Sementara itu, perbankan cenderung melakukan penyaluran kredit UMKM secara selektif dan secara proaktif melakukan restrukturisasi kredit sesuai POJK 11 tahun 2020 bagi debitur debitur yang terdampak COVID-19 sehingga kualitas kredit dapat tetap terjaga.

Penyaluran kredit pada korporasi juga tumbuh melambat pada triwulan II 2020 sebesar 3,52 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 4,21 persen (yoy).

Baca juga: Askrindo selesaikan penjaminan kredit modal kerja PEN Rp2,5 triliun

Namun demikian, lanjutnya, berdasarkan data yang peroleh dari OJK, pengajuan restrukturisasi kredit kepada perbankan terus mengalami peningkatan.

Hingga 3 Juli 2020, jumlah pengajuan mencapai 127.159 debitur dengan baki kredit sebesar Rp7,49 triliun.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020