Jambi (ANTARA) - Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 4.2 mengguncang Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (1/10) sekitar pukul 17.49 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat setempat tidak panik dan tetap tenang.

"Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyono di Jambi, Kamis.

Baca juga: Tak cukup sistem peringatan tsunami, edukasi warga harus berlanjut

Baca juga: BMKG: Indonesia diguncang 804 gempa tektonik sepanjang Agustus 2020


Selain itu, warga juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat guncangan gempa, serta memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan terhadap guncangan gempa atau pastikan tidak ada kerusakan pada bangunan rumah sebelum kembali rumah masing-masing.

BMKG menyarankan masyarakat untuk memastikan informasi resmi yang di sebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terverifikasi. Di antaranya melalui website BMKG http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id. atau melalui mobile Apps IOS dan Android: wrs-bmkg atau infobmkg.

Ibnu Sulistyono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki parameter dengan magnitudo M=4.2 dan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.48 LS dan 102.11 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada 36 kilometer Tenggara Merangin, Jambi pada kedalaman 135 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas intraplate lempeng Indo-Australia yang menajam ke bawah Lempeng Eurasia," kata Ibnu Sulistyono.

Gempa yang terjadi di Kabupaten Merangin tersebut, juga dirasakan di Mukomuko-Bengkulu II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Memahami gempa megathrust dan risikonya

Baca juga: Berisiko merusak, waspadai gempa kerak dangkal akibat sesar aktif


Tidak ada kerusakan akibat terjadinya gempa di Kabupaten Merangin tersebut. Begitu pula laporan dampak kerusakan yang di timbulkan akibat gempa tersebut belum ada.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Ibnu Sulistyono.

Hingga pukul 18.33 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020