Jakarta (ANTARA News) - Sebuah layanan game online yang bertujuan "membunuh" game console tradisional akan mulai tampil secara streaming di Internet Juni mendatang di Amerika Serikat (AS).

OnLive, yang mulai digembar-gemborkan sejak 2009 itu, mengumumkan rincian layanannya itu pada Konferensi GamesBeat.

Mereka menjanjikan 'game on demand' yang selalu siap dimainkan secara online tanpa perlu mengunduh berjam-jam atau membeli di toko game.

"OnLive memecahkan lingkaran game console. Kami tidak butuh perangkat keras baru," kata Steve Perlman, pendiri perusahaan tersebut.

Pejabat operasional, Mike McGarvey, selanjutnya menegaskan,"Kami memindahkan pengeluaran Anda dari perangkat keras ke perangkat lunak. Kami menawarkan gaya baru dan sedang membangun sebuah jaringan, infrastruktur yang akan bertahan selama 30 tahun, bukan hanya lima tahun."

Merusak Tatanan


OnLive masih dalam proses pembangunan selama delapan tahun dan akan tersedia mulai 17 Juni mendatang.

Perusahaan itu mengatakan akan mengirim game secara online ke komputer pribadi, laptop, atau televisi dan dapat menampilkan game berkualitas tinggi pada perangkat berteknologi rendah.

OnLive mengandalkan teknologi kompres video sehingga ketika dimainkan secara online terasa seperti dimainkan di perangkat lokal.

Kenyataanya adalah sebuah pusat data yang terletak beberapa ribu mil jauhnya membantu meringankan sambungan yang berat.

Mereka yang bermain menggunakan TV atau komputer pribadi akan terhubung dengan sambungan broadband ke sistem pusat tersebut.

"Ini akan sangat merusak perusahaan game console dan juga tidak baik bagi para pengecer atau penjual perangkat lunak," keluh Billy Pidgeon, analis game independen kepada Bloomberg News seperti yang dikutip BBC.

Kelompok riset NPP (National Purchase Diary), sebuah lembaga riset pasar di AS, melaporkan tahun lalu penjualan video game turun delapan persen sebesar 19,6 milliar dollar atau 13 miliar euro.

Hasil Mudah

OnLive mengatakan ini adalah tanggapan mereka terhadap perubahan prilaku pemain game yang cenderung bermigrasi ke game online.

"Ada pergeseran besar dari pola 'unduh dan mainkan' ke 'langsung mainkan' karena jumlah bite tidak berpengaruh karena langsung dikonsumsi habis seketika saat diterima," kata Perlman.

Dean Takahashi dari laman GamesBeat percaya kesuksesan tidak akan diperoleh dengan mudah.

"Awalnya akan kecil dulu. Satu saluran besar yang harus dikejar oleh perusahaan game itu tetapi sampai pada titik tertentu akan menjadi sebuah peralihan," paparnya lebih jauh.

Pecinta game harus membayar iuran perbulan sebesar 14,96 dollar untuk mendaftar masuk dan kemudian membeli atau meminjam permainan melalui internet.

Beberpa permainan yang tersedia adalah Assassin's Creed, Prince of Persia, dan Borderlands.

Akan tetapi belum ada tanggal pasti kapan OnLive akan tersedia di negara lain di dunia.

(Ber/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010