Anggota Bawaslu mempunyai resiko tinggi karena sering sosialisasi dengan banyak orang
Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surakarta melaksanakan tes cepat tahap kedua yang diikuti seratusan anggotanya dari tingkat kelurahan hingga kota untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Uji cepat COVID-19 itu digelar di RSUD Ngipang Kadipiro Surakarta, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono tes cepat COVID-19 bagi penyelenggara Pilkada 2020 seperti Bawaslu tahap dua diikuti 123 anggota pengawas pemilu di Surakarta.

Baca juga: UNS kembali tutup kampus menyusul kasus COVID-19

Tes cepat tahap kedua bagi Bawaslu diikuti sebanyak 54 anggota pengawas kelurahan, 50 anggota pengawas kecamatan dan sekretariat/staf, 19 anggota Bawaslu Kota, sehingga totalnya sebanyak 123 anggota pengawas.

"Jika ingin Pilkada Surakarta 2020 sehat maka dipastikan penyelenggara seperti Bawaslu harus sehat terlebih dahulu. Tahap pertama tes cepat dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020, dan tahap kedua 21 Oktober ini," kata Budi Wahyono.

Bawaslu Surakarta melaksanakan tes cepat tahap kedua tersebut karena sebagai anggota pengawas Pemilu tidak ingin menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Solo.

Baca juga: Gibran apresiasi solidaritas warga Solo sikapi COVID-19

Tes cepat terhadap jajaran Bawaslu Surakarta digelar mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai di RSUD Ngipang Kadipiro Banjarsari Surakarta.

Namun, kata Budi Wahyono, hingga Rabu sore hasil tes cepat jajaran pengawas pemilu tersebut belum disampaikan. "Kami masing menunggu hasil tes cepat jajaran pengawas pemilu," kata Budi Wahyono.

Pihaknya dalam kegiatan tes cepat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta. Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran COVID-19 di kalangan lembaga Bawaslu dan jajarannya di tingkat kecamatan hingga kelurahan.

Baca juga: Langgar protokol COVID-19, puluhan warga Solo dihukum bersihkan sungai

"Hal ini mengingat tahapan Pilkada ke depan akan cukup banyak bersinggungan dengan masyarakat di lapangan. Anggota Bawaslu mempunyai resiko tinggi karena sering sosialisasi dengan banyak orang," kata Budi Wahyono.

Kendati demikian, pihaknya selalu mengimbau anggotanya untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam bertugas, dan paling tidak 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun selalu dijalankan guna mencegah penularan COVID-19.

Baca juga: Klaten dan Solo catat penambahan pasien sembuh dari COVID-19

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020