Balikpapan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan belum memutuskan jadwal pengganti untuk debat publik yang ditunda menyusul hasil positif COVID-19 Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha.

“Penentuan jadwal baru harus melalui rapat pleno,” kata Komisioner KPU Syahrul Karim di Balikpapan, Kamis.

Namun, menurut dia, rapat pleno belum bisa segera dilaksanakan sebab Ketua Noor Thoha masih harus menjalani isolasi mandiri. Melakukan rapat virtual belum menjadi pilihan.

Sebelumnya jadwal debat publik bagi kandidat pasangan calon wali kota-wakil wali kota Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz dijadwalkan akan digelar dua kali. Debat pertama pada 24 Oktober dan debat kedua pada 7 November 2020.

Baca juga: KPU Bantul akan fasilitasi debat publik Pilkada selama tiga putaran
Baca juga: Perludem: Debat publik jangan sekadar gugurkan kewajiban


“Karena kejadian kemarin itu, maka kemungkinan debat akan digelar sekali saja dan waktunya akan bergeser,” lanjut Syahrul. Artinya jadwal debat kedua pada tanggal 7 November dibatalkan.

Di sisi lain, menyusul Ketua Thoha positif terpapar COVID-19, seluruh komisioner dan staf KPU Balikpapan langsung menjalani uji usap. Dari 54 orang, 47 dinyatakan negatif, sisa yang 7 orang masih ditunggu hasilnya.

Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga memerintahkan Satgas Penanganan COVID-19 untuk melihat pemberlakuan protokol kesehatan di KPU.

Sementara itu, tercatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 Balikpapan ada penambahan 17 kasus positif, dengan rincian 4 kasus gejala suspek dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit, 9 kasus dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG) di mana 3 kasus diantaranya dari warga luar Balikpapan.

Lalu ada juga 4 kasus hasil tracing kontak erat, yang 2 kasus diantaranya warga negara asing (WNA) dan anak perempuan usia 2 tahun.

Pasien sembuh sendiri bertambah 28 kasus seluruhnya, yaitu mereka yang selesai menjalani perawatan di rumah sakit maupun selesai karantina mandiri.

Untuk seluruhnya di Balikpapan terjadi 3.783 kasus dengan 3.114 sembuh. Saat ini sedang menjalani perawatan sebanyak 128 kasus, 324 menjalani isolasi mandiri, dan sudah terjadi 217 kasus kematian.

Baca juga: Dinamika politik pilkada di negeri berjuluk Bunda Tanah Melayu
Baca juga: Pangdam Sriwijaya: Tidak ada daerah rawan konflik pilkada di Sumsel


Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020