Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC optimis perekonomian akan segera pulih dari goncangan pandemi Covid-19 setelah mencatatkan trafik bongkar muat peti kemas yang mulai menunjukkan perbaikan pada periode Triwulan III 2020.

IPC membukukan kenaikan arus peti kemas sebesar 11,28 persen pada September 2020. Tren perbaikan itu ditunjukkan pada kenaikan arus peti kemas menjadi 621,30 ribu TEUs jika dibandingkan dengan periode Agustus 2020 yakni 558,32 ribu TEUs dan kenaikan 0,75 persen dibandingkan dengan periode Juli 2020 sebesar 554,16 ribu TEUs.

"Penurunan throughput (trafik) peti kemas yang terjadi selama masa pandemi terhitung mulai dari Triwulan I tahun 2020 hingga kini telah menunjukkan adanya rebound (peningkatan kembali) yang cukup signifikan pada Triwulan III tahun 2020 ini," kata Direktur Utama IPC Arif Suhartono dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.


Baca juga: Hingga Juli, arus peti kemas di Priok masih terdampak pandemi

Selaras dengan tren arus peti kemas yang membaik, IPC juga mencatat pertumbuhan periode September 2020 untuk arus barang yang naik 6,87 persen menjadi 4,06 juta ton dari Agustus 2020 yakni 3,80 juta toon.

Perbaikan tersebut sudah terlihat pada periode Juli 2020 dengan kenaikan sebesar 7 persen atau 3,55 juta ton.

Optimisme pemulihan kegiatan perekonomian ini juga ditandai dengan trafik kunjungan kapal yang perlahan terus meningkat 7,5 persen dari 13,69 juta GT di bulan Juli 2020 menuju 14,72 juta GT pada Agustus 2020 dan naik 4,77 persen menjadi 15,42 juta GT di September 2020.


Baca juga: Arus peti kemas turun, IPC sasar potensi pasar pergudangan

"IPC menjamin untuk terus berupaya menjaga kelancaran arus logistik nasional. Kesiapan operasional 24/7 dengan SDM yang andal dan teknologi serta sistem digitalisasi yang terbarukan untuk menjangkau seluruh aktivitas logistik serta memastikan setiap kapal terlayani dengan baik dan sesuai jadwal," tutup Arif.

Sebelumnya, IPC mencatat arus peti kemas sepanjang Januari hingga Juli 2020 di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 3,48 juta TEUs atau 9,54 persen lebih rendah dibandingkan Juli 2019 yang mencapai 3,85 juta TEUs karena terdampak pandemi Covid-19.

IPC memprediksi penurunan trafik peti kemas pada akhir tahun 2020 paling tidak di kisaran 10 persen dengan memperhatikan tren di bulan-bulan sebelumnya. Selain dipengaruhi pandemi Covid-19, penurunan diklaim juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor, sebagaimana terjadi di seluruh dunia.


Baca juga: Kunjungi Pelabuhan Priok, Bahlil tinjau arus ekspor-impor

Baca juga: Arus barang di Tanjung Perak stabil 1,5 juta teus


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020