Yangon (ANTARA) - Partai berkuasa pimpinan Aung San Suu Kyi di Myanmar pada Senin menyatakan pihaknya memenangi kursi dalam jumlah cukup di parlemen untuk dapat membentuk pemerintahan berikutnya.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah partai melaporkan keunggulan berdasarkan penghitungan suara tidak resmi pada pemilihan umum kedua di negara itu, sejak pemerintahan militer berakhir.

Juru bicara partai tersebut, Myo Nyunt, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan internal partai menunjukkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang dipimpin Suu Kyi, telah memperoleh 322 kursi di parlemen yang dibutuhkan.

Namun, tidak ada hasil resmi yang diumumkan oleh komisi pemilihan.umum (KPU). KPU Myanmar diperkirakan mengumumkan hasil resmi pada Senin malam.

Pemilu yang berlangsung pada Minggu (8/11) itu dipandang sebagai referendum terhadap pemerintahan demokratis yang masih hijau, yang dipimpin oleh Suu Kyi dan NLD.

Pemerintahan pimpinan Suu Kyi itu masih sangat populer di dalam negeri tetapi reputasinya ambruk di luar negeri di tengah tuduhan genosida terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya.

Dalam pemilu Myanmar, yang diperebutkan adalah 315 kursi di majelis rendah --yang beranggotakan 425 orang-- serta 161 kursi di majelis tinggi parlemen, yang terdiri 217 anggota.

NLD berkuasa setelah menang telak pada pemilu tahun 2015. Saat itu, NLD meraup total 390 kursi.

Militer, yang memerintah Myanmar selama hampir 50 tahun hingga akhirnya mulai menarik diri dari politik sipil pada 2011, mengendalikan seperempat jumlah kursi di kedua majelis parlemen.


Sumber: Reuters
Baca juga: Suu Kyi diperkirakan menangi pemilu Myanmar
Baca juga: Jelang pemilu, militer Myanmar tuding pemerintah lakukan kesalahan
Baca juga: OHCHR desak Myanmar berhenti batasi hak pilih etnis Rohingya

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020