Jakarta (ANTARA) - Sariawan terkadang tak bisa dianggap sebelah mata terutama jika sudah dialami lebih dari satu bulan karena ini termasuk pertanda kanker mulut.

"Secara umum Anda harus bisa membedakan sariawan biasa dengan kanker, yaitu waktu penyembuhan sariawan, tingkat sariawan, lokasi, meraba sekitar luka sariawan serta melihat perubahan warna adakah bercak putih dan merah di rongga mulut," kata dokter spesialis penyakit mulut di RS Mitra Keluarga, Bintaro, Rusmawati dalam siaran persnya, Sabtu.

Baca juga: Benarkah sariawan dapat menular?

Baca juga: Kenali tiga jenis sariawan


Menurut dia, selain sariawan lebih dari sebulan, gejala kanker mulut juga ditandai adaya rasa sakit di rongga mulut yang tidak sembuh, pembengkakan pada dagu akibat kelenjar limfa submandibular membengkak.

Tanda lainnya, rasa ganjal di tenggorokan yang tidak hilang, kesulitan mengunyah dan menelan, gigi goyang atau tanggal di sekitar tumor, muncul benjolan pada leher, penurunan berat badan dan bau mulut.

Laman Mayo Clinic mencatat, kanker mulut terbentuk ketika sel-sel di bibir atau di mulut mengalami perubahan (mutasi) pada DNA. Sel kanker mulut abnormal yang terkumpul dapat membentuk tumor dan seiring waktu dapat menyebar ke dalam mulut dan ke area lain di kepala dan leher atau bagian tubuh lainnya.

Ada sederet faktor yang bisa meningkatkan risiko orang terkena kanker mulut meliputi kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, bibir terpapar sinar matahari yang berlebihan, virus menular seksual yang disebut human papillomavirus (HPV) dan sistem kekebalan yang melemah.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, kasus kanker mulut sekitar 5,6 persen dari total kasus kanker pada tahun ini diperkirakan akan meningkat 21,5 persen akibat kurangnya deteksi dini dan gejala yang kerap diabaikan.

Dari sisi pencegahan, belum ada cara yang terbukti ampuh untuk mencegah kanker mulut. Namun, Anda dapat mengurangi risiko kanker mulut yakni berhenti merokok, konsumsi minumlah beralkohol, hindari paparan sinar matahari yang berlebihan ke bibir Anda.

Selain itu, lindungi kulit bibir Anda dari sinar matahari dengan tetap berada di tempat teduh jika memungkinkan. Anda bisa mengenakan topi bertepi lebar untuk menaungi seluruh wajah Anda, termasuk mulut Anda. Oleskan produk bibir tabir surya sebagai bagian dari rutinitas perlindungan matahari Anda.

Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter gigi secara teratur untuk mendapatkan pemeriksaan gigi rutin, sekaligus meminta dokter memeriksa seluruh mulut Anda untuk mencari area abnormal yang mungkin mengindikasikan kanker mulut atau perubahan prakanker.

Di sisi lain, Rusmawati juga menyarankan Anda menjaga kesehatan mulut melalui gerakan periksa mulut sendiri (samuri) dengan langkah-langkah berikut: mencuci tangan hingga bersih, berdiri di depan cermin, periksa bibir bagian atas dan bawah, periksa gusi atas dan bawah.

Setelahnya, periksa pipi bagian kanan dan kiri, periksa lidah bagian atas dan bawah, periksa rongga mulut atas dan bawah, periksa lidah sisi kanan dan kiri serta periksa kelincahan, ke-kakuan dan pergerakan lidah.

Seperti dikutip dari laman Medical News Today, jika Anda mengalami sariawan, cobalah untuk mengatasi gejala dan penyebabnya seperti alergi, infeksi atau kekurangan nutrisi akibat pengobatan atau diet.

Untuk pengobatan, obatan topikal yang dioleskan langsung ke kulit untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan bisa menjadi pilihan.

Product Manager PT Kalbe Farma Tbk., Vania Harista mengatakan, saat ini tersedia obat yang ideal dan terbuat dari bahan alami untuk mengurangi nyeri, tidak menimbulkan perih dan mudah digunakan untuk mengatasi sariawan.


Baca juga: Pertolongan pertama atasi sariawan pada bayi dan anak

Baca juga: Sariawan tak kunjung sembuh, bisa jadi tanda kanker

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020