PLN terus melakukan perbaikan dari sisi infrastruktur, pemeliharaan, dan manuver jaringan untuk meningkatkan kualitas tegangan
Surabaya (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Provinsi Jawa Timur menyiapkan empat program dalam menghadapi peningkatan ekonomi pada masa pandemi COVID-19.

General Manager PLN UID Jawa Timur Nyoman S Astawa dalam keterangan persnya di Surabaya, Jatim, Sabtu mengatakan keempat program itu yang pertama yakni availability atau sisi ketersediaan yang saat ini daya mampu di Jawa Timur telah cukup aman sebesar 9.217 MW.

Kedua, adalah reliability atau keandalan dan kualitas.

"PLN terus melakukan perbaikan dari sisi infrastruktur, pemeliharaan, dan manuver jaringan untuk meningkatkan kualitas tegangan," katanya.

Baca juga: 250 KK di Kepulauan Kangean-Jatim tersambungkan listrik

Berikutnya, accesibility atau melistriki beberapa wilayah yang belum berlistrik.

Keempat adalah affordability atau harga. "Bagaimana PLN bisa menyiapkan harga listrik bisnis dan industri yang mendukung daya saing dan dapat dinikmati industri dalam negeri. Kami selalu mengupayakan perbaikan di sisi biaya pokok penyediaan (BPP), agar mendukung competitiveness," kata Nyoman dalam diskusi "Actualizing The Post Normal Year 2021 & Beyond, Utilities Industry Perspective" yang digelar secara daring.

Ia mengatakan PLN UID Jawa Timur juga memiliki rencana penguatan sistem 2020-2024 mulai dari pembangunan gardu induk (GI) distribusi hingga gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) untuk mendukung sektor industri, bisnis, pariwisata, dan lainnya.

"Meski di tengah pandemi, tantangan peningkatan perekonomian optimistis bisa dicapai, terbukti dengan pertumbuhan penjualan di Jatim hingga Oktober 2020 sebesar 2,65 persen, lebih besar dari pertumbuhan nasional 0,29 persen, yang mana sektor rumah tangga, industri kecil, dan UMKM mengalami pertumbuhan positif," katanya.

Selain itu, sektor usaha yang bertahan pada masa pandemi seperti makanan dan minuman sebesar 0,08 persen, telekomunikasi sebesar 5,92 persen, dan farmasi sebesar 3,12 persen.

"Untuk mempertahankan daya beli masyarakat, kami pun menjalankan program stimulus tarif tenaga listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA, 900 VA, bisnis kecil 450 VA dan industri kecil 450 VA, hingga November 2020 dengan total stimulus yang diberikan untuk pelanggan di Jawa Timur sebesar Rp1,92 triliun," katanya.

Nyoman juga mengatakan dukungan PLN di Jawa Timur juga dilakukan di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan yang masih tumbuh pada masa pandemi, dengan program electrifying agriculture.

"Mulai dari melistriki persawahan di Madiun yang telah mencapai 36.466  hektare, melistriki bawang merah total daya 22.500 VA, hingga melistriki buah naga yang pada 2020 mencapai 3.659 hektare," tuturnya.

Baca juga: PLN Jatim tingkatkan omzet UMKM Wisata Tani Betet Nganjuk
Baca juga: PLN : Pandemi turunkan penggunaan listrik golongan industri di Jatim


Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020