Bantul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih melakukan penelusuran terhadap dugaan praktik politik uang yang dilakukan salah satu tim pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul peserta Pemilihan Kepala Daerah 2020.

"Dari informasi itu, kita tentu akan melakukan suatu proses tindak lanjut dengan melakukan penelusuran, ya berarti sekarang sedang proses penelusuran," kata Ketua Bawaslu Bantul Harlina saat dikonfirmasi terkait beredarnya video memuat paslon yang berkunjung dan berdialog di salah satu rumah warga kemudian memberi sejumlah uang, di Bantul, Jumat.

Baca juga: Bawaslu Bantul tertibkan 247 alat peraga kampanye

Menurut dia, lembaganya memang tidak mendapatkan laporan adanya dugaan politik uang oleh salah satu paslon tersebut, hanya saja itu merupakan sebuah informasi yang kemudian harus dilakukan penelusuran guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

"Seluruh apa yang menjadi informasi video atau apapun itu tidak pernah ada laporan, hanya Informasi, tetapi walaupun itu hanya informasi, Bawaslu selalu merespons terhadap informasi-informasi yang masuk," katanya.

Baca juga: Bawaslu Bantul tertibkan baliho paslon yang gunakan anggaran pemda

Meski demikian, kata dia, Bawaslu masih belum bisa menyimpulkan bahwa perbuatan tersebut termasuk politik uang atau pelanggaran pilkada, sebelum melakukan klarifikasi kepada warga atau lokasi yang dijadikan objek dalam video yang beredar di media sosial itu.

"Sudah melihat, namun kita belum akan menyampaikan seperti apa, tapi itu ada potensi dugaan pelanggaran, namun itu nanti menyesuaikan dengan hasil penelusuran. Iya kita akan datang ke lokasi dulu, dan kita sudah mulai turun ke lapangan," katanya.

Baca juga: Bawaslu Bantul dorong KPU cegah potensi rendahnya partisipasi pemilih

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Paslon Suharsono-Totok Sudarto (No-To) Arif Iskandar saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan komentar terhadap video dugaan politik uang yang menampilkan paslon yang diusungnya itu.

"Saya tidak komentar dulu ya, lihat arahnya ke mana," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020