radius bahaya dari aktivitas Gunung Merapi hanya lima kilometer dari puncak sehingga wisatawan tidak perlu takut datang ke Yogyakarta
Yogyakarta (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap aktivitas vulkanik Gunung Merapi tidak mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

"Kami sampaikan bahwa radius bahaya dari aktivitas Gunung Merapi hanya lima kilometer dari puncak sehingga wisatawan tidak perlu takut datang ke Yogyakarta," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Deddy, selain di kawasan Merapi, wisatawan masih memiliki banyak pilihan objek wisata lain yang tersebar di Yogyakarta. "Objek wisata masih banyak selain di Merapi," kata dia.

Ia mengakui aktivitas Gunung Merapi cukup mempengaruhi kunjungan wisata di DIY dilihat dari tingkat okupansi hotel. Hal ini ditambah dengan kasus positif COVID-19 di daerah ini yang masih meningkat.

"Kalau peningkatan kasus semua wilayah juga mengalami. Tinggal kita menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, ketat, dan jujur," kata dia.

Sebelumnya, rata-rata hotel di DIY sempat mengalami pembatalan pemesanan kamar mencapai 30 persen dari okupansi semula 60 persen.

Meski demikian, saat ini pemesanan kamar mulai meningkat kembali menjadi 45 persen untuk 15 November sampai 2 Desember 2020. Peningkatan itu dialami hotel di sektor tengah atau pusat Kota Yogyakarta, sektor barat, selatan, dan timur di DIY.

"Paling tinggi okupansi hotel di sektor tengah," kata dia.

Mendekati hari libur akhir tahun, menurut dia, anggota Satgas COVID-19 dari PHRI DIY rutin melaksanakan inspeksi mendadak ke hotel dan restoran untuk memastikan seluruh aturan adaptasi kebiasaan baru terpenuhi sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Baca juga: Wisatawan ke Yogyakarta diminta bawa identitas kesehatan
Baca juga: Pariwisata Yogyakarta mulai menggeliat, wisatawan lokal mendominasi
Baca juga: Bandara Yogyakarta diresmikan, Menhub harap tarik minat wisatawan

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020