Palembang (ANTARA) - Terduga teroris A (35) yang ditangkap Detasemen Khusus 88 di Perumnas Talang Kelapa Kota Palembang pada Senin malam (30/11) menyimpan senjata tajam khusus menyerupai tombak sepanjang 50 cm.

Ketua RT 13 Kelurahan Talang Kelapa, Riswan, yang diminta menyaksikan penyitaan barang bukti, Selasa, mengatakan senjata itu terbuat dari besi dengan ujung runcing, senjata itu disita bersamaan dengan barang bukti lain dari rumah A.

"Barang yang disita ada buku karangan Abu Bakar Ba'asyir, ada juga golok, pisau, tenda, senapan angin dan celana loreng dominan putih," ujar Riswan saat ditemui dirumahnya.

Berdasarkan keterangan polisi, menurut dia, A menyimpan senjata-senjata itu karena kerap ikut berburu dan berkemah di hutan, namun ia mengaku tidak tahu maksud berburu yang disampaikan polisi itu.

A ditangkap tidak lama sepulang dari Lampung dan setelah penangkapan itu konter seluler milik A ditutup, sedangkan istri serta anaknya kembali ke rumah orangtuanya yang terpaut 200 meter dari gerainya itu.

"A punya dua anak, laki-laki dan perempuan," kata Riswan.
Ketua RT 13 Kelurahan Talang Kelapa, Riswan, yang menyaksikan penangkapan terduga teroris A, di Palembang, Selasa (1/12)
ANTARA/Aziz Munajar


A yang sudah 10 tahun lebih tinggal di Kecamatan Talang Kelapa itu dikenal tertutup dengan warga lingkungan rumahnya, kata dia, namun dikenal cukup ramah di lingkungannya.

Riswan menyebut A memiliki pemahaman yang cukup berbeda dengan masyarakat dalam sosial keagamaan, A hampir tidak pernah menghadiri kegiatan keagamaan yang digelar masyarakat.

"Sebelum menikah A masih teguran sama warga, baru setelah lahir anak pertama mulai tertutup, tapi istrinya terbuka dengan warga," katanya.

Sementara setelah penangkapan A, kediaman mertua pelaku tampak lengang dan tidak ada pemasangan garis polisi di konter miliknya.

Sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Hendri mengatakan penangkapan A dilakukan Densus 88 dengan back up Polda Sumatera Selatan, dugaan sementara A masih terafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah 

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020