Setiap kantor kecamatan harus mendirikan posko agar cepat untuk memberikan bantuan ketika banjir terjadi di wilayahnya, dan camat harus berkoordinasi dengan puskesmas dalam memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkannya.
Medan (ANTARA) - Pemkot Medan menyatakan siaga dalam mengantisipasi banjir, terutama di daerah aliran sungai (DAS) menyusul 26.671 jiwa atau 8.608 kepala keluarga menjadi korban terdampak banjir akibat beberapa kawasan di 10 kecamatan terendam pada Jumat (4/12).

"Apabila banjir susulan terjadi, saya minta agar OPD terkait, camat, lurah dan kepala lingkungan secepatnya memberikan bantuan kepada warga. Baik evakuasi, pemberian makanan, obat-obatan, air bersih, dan membantu membersihkan lumpur. Di samping itu, kita segera mendirikan dapur umum dan posko kesehatan," tegas Pelaksana tugas  Wali kota Medan, Akhyar Nasution di Medan, Senin.

Hal itu diungkapkannya usai menghadiri Rapat Evaluasi Optimalisasi Percepatan Penanganan Penyebaran COVID-19 di Medan, Binjai, Deli Serdang dan Tanah Karo (Mebidangro), serta Penanggulangan dan Dampak Banjir di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Jalan Sudirman, Medan.

Ia melanjutkan, Pemkot Medan juga telah menginstruksikan seluruh pimpinan OPD terkait, termasuk camat, lurah dan kepala lingkungan setempat agar tidak meninggalkan wilayahnya dalam mengantisipasi kemungkinan banjir susulan.
Baca juga: Sungai Deli Medan kembali meluap
Baca juga: Kemenkes dirikan posko bantu korban banjir Medan


Setiap kantor kecamatan harus mendirikan posko agar cepat untuk memberikan bantuan ketika banjir terjadi di wilayahnya, dan camat harus berkoordinasi dengan puskesmas dalam memberikan layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkannya.

Apalagi dari keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam tiga hari ke depan cuaca masih ekstrim di Kota Medan.

"Kita ingin warga yang terkena musibah banjir mendapatkan layanan kesehatan, karena kawasan yang diterpa banjir rentan dengan penyakit," kata Akhyar.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam rapat tersebut meminta wilayah Mebidangro agar dapat menekankan angka penyebaran COVID-19. Selain itu, gubernur juga menginstruksikan kepada bupati maupun wali kota yang wilayahnya rentan terhadap bencana agar waspada.

"Begitu terjadi bencana, bantuan bisa langsung diberikan, sehingga masyarakat yang tertimpa bencana tidak panik. Mari kita bantu bersama-sama masyarakat kita ini," tegas Edy.
Baca juga: Warga Medan bersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020