Jika ada laporan TFL bermasalah akan kami langsung copot. Jadi tolong bekerja baik dan jika ada kendala di lapangan tolong disampaikan ke pusat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) adalah ujung tombak dalam pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah di berbagai daerah.

"Kami menerjunkan TFL untuk mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan Program BSPS atau bedah rumah. Jadi masyarakat bisa melakukan konsultasi ataupun bertanya dengan TFL bagaimana proses pelaksanaan Program BSPS," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, dalam rilis di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, adanya TFL diharapkan bisa membantu mendampingi masyarakat penerima bantuan Program BSPS mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunam serta pendampingan dalam membangun hunian yang layak huni.

Kementerian PUPR juga telah memberikan apresiasi di antaranya melalui Penghargaan Koordinator Fasilitator dan TFL Berkinerja Terbaik serta Pemenang Lomba Foto dan Video Program BSPS Tahun 2020 di Tangerang, 15 Desember.

Menurut Khalawi, pada dasarnya petugas TFL merupakan ujung tombak dari pelaksanaan Program BSPS di lapangan.


Baca juga: Kementerian PUPR: Padat karya bedah rumah serap 287 ribu tenaga kerja


"Mereka bertugas dengan baik melalui pendampingan serta membentuk kelompok masyarakat penerima bantuan agar bisa berswadaya secara berkelompok melaksanakan pembangunan rumah yang layak huni," katanya.

Ia memastikan bahwa tahun 2021, program BSPS akan dilanjutkan karena dinilai memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar bisa meningkatkan kualitas huniannya memjadi lebih layak huni.

Kementerian PUPR, imbuh Khalawi, berharap para TFL bisa berkinerja dengan baik karena mereka melayani masyarakat kurang mampu agar bisa membangun rumahnya.

Namun demikian, lanjutnya, pihaknya juga tidak akan segan mencopot TFL apabila mereka melakukan pelanggaran hukum jika terbukti menyalahgunakan ataupun bermain-main dengan memotong anggaran bantuan yang telah disediakan pemerintah.

Baca juga: PUPR: Realisasi program bedah rumah capai 70 persen per Agustus 2020


"Jika ada laporan TFL bermasalah akan kami langsung copot. Jadi tolong bekerja baik dan jika ada kendala di lapangan tolong disampaikan ke pusat," ujarnya.

Melalui Program BSPS, Kementerian PUPR menyalurkan bantuan pembangunan rumah yakni untuk peningkatan kualitas rumah sebesar Rp17,5 juta kepada masyarakat penerima bantuan.

Bantuan tersebut disalurkan Kementerian PUPR melalui Bank Penyalur Dana Program BSPS kemudian disalurkan kepada masyarakat. Jumlah bantuan untuk peningkatan kualitas rumah adalah Rp15 juta dalam bentuk bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang.

Masyarakat penerima bantuan nantinya didampingi TFL akan membentuk kelompok bersama untuk melaksanakan pembangunan dan menunjuk toko banguna bersama sebagai pemasok bahan bangunan.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah membentuk 19 lokasi Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (Balai PPP) Direktorat Jenderal Perumahan guna mempermudah koordinasi serta mendorong Program Sejuta Rumah.

Sebanyak 19 lokasi itu ada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten-DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Papua Barat.


Baca juga: Kementerian PUPR tambah alokasi bedah rumah di Sulawesi Tengah

Baca juga: Bupati Tanimbar bedah rumah warga miskin di Saumlaki

Baca juga: Kementerian PUPR: Program bedah rumah di Jateng capai 79,48 persen

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020