Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Istiono, menyebut terjadi penurunan 90 persen jumlah wisatawan yang melintasi Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pulau Bali.

"Hari ini kami melakukan pemantauan di kedatangan Bandara Ngurah Rai, Bali. Kedatangan di sana terpantau hari ini seribu lebih, tapi kalau dibandingkan tahun lalu ini 21 ribu, jadi penurunannya sekitar 90 persen," kata stiono melalui siaran pers, Jakarta, Minggu.

Hal itu dia katakan usai meninjau pos pemantauan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, serta Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Mereka mencatat ada sedikit peningkatan arus kendaraan dari Pulau Jawa menuju Pelabuhan Gilimanuk, Pulau Bali, melalui Pelabuhan Ketapang. Namun demikian, jajaran Polres Banyuwangi, Polda Jawa Timur, dan Polda Bali dinilai sudah mengelola arus kendaraan dengan baik sehingga tidak terjadi kemacetan.

Baca juga: Polda Bali siagakan ribuan personel jaga kebaktian dan misa Natal

“Namun demikian, ada tanda-tanda peningkatan orang dari Jawa menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang ini. Dengan peningkatan ini dapat dikelola dengan baik antara kepala Polres Banyuwangi atas koordinasi Dirlantas Polda Jawa Timur bersama Dirlantas Polda Bali. Telah dikelola dan dinformasikan jalur serta arus puncaknya. Di jalan, kondisinya cukup dapat dikelola dan cukup bagus, tidak terjadi penumpukan," ujarnya.

Istiono juga sempat mengecek kesiapan pengamanan di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi, Jawa Timur. Dari hasil pengecekan, diketahui seluruh sopir angkutan di terminal tersebut telah dinyatakan bebas dari Covid-19 usai mereka menguji cepat antigen yang wajib dilakukan sebelum mengemudi.

"Kemudian kendaraan muatan beban pun untuk masuk di Bali dilakukan pemeriksaan hari ini. Kami tadi cek Terminal Sri Tanjung. Setiap sopir dicek bahwa dia sudah memenuhi persyaratan rapid antigen apa belum. Jadi dicek dan dilakukan gratis. Dari kemarin sudah dilakukan pengecekan kurang lebih 1.400 sopir. Yang reaktif sebanyak 19 orang dan direkomendasikan ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," tutur jenderal bintang dua itu.

Terkait pengamanan Operasi Lilin 2020 secara nasional, dia  memastikan polisi bersama jajaran TNI dan pemangku kepentingan terkait akan mengamankan secara maksimal dan berkala. Hal itu menyusul iimbauan pemerintah untuk meniadakan perayaan Natal dan Tahun Baru yang mengumpulkan banyak orang demi mencegah penyebaran Covid-19.

"Oleh karena itu, polisi beserta TNI dan jajarannya terus melakukan memantau dan menjaga situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu-lintas," kata dia. 

"Untuk Tahun Baru dilarang dilakukan kegiatan-kegiatan malam Tahun Baru. Izin keramaian di titik-titik tertentu seperti di perhotelan pun tidak dikeluarkan. Juga telah diterbitkan Maklumat Kapolri tentang masalah kerumunan. Tidak ada kegiatan perayaan malam Tahun Baru untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Istiono.

Ia menilai kesadaran masyarakat kini semakin tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meski mereka tengah berlibur di tengah pandemi.

Mereka akan terus mengimbau masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran Covid-19 selama masa libur Natal dan Tahun Baru.

"Saya melihat dari apa yang kami pantau di lapangan itu kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk memperhatikan protokol kesehatan. Memang kita harus saling mengingatkan satu sama lain agar tetap terjaga dari penyebaran (penularan) Covid-19," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020