Jakarta (ANTARA) - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima di Jakarta, Rabu, 96 persen keluarga di Indonesia telah memiliki pengetahuan tentang COVID-19.

Data tersebut diketahui berdasarkan penilaian mandiri tingkat risiko COVID-19 untuk keluarga yang mencakup 34 provinsi, 403 kabupaten dan kota, 2.330 kecamatan dan 7.838 desa atau kelurahan di Tanah Air.

Masih dalam survei yang sama, keluarga yang tinggal di lingkungan yang aman dilaporkan sebanyak 73 persen, keluarga dengan kondisi tempat tinggal memenuhi standar kesehatan 92 persen.

Baca juga: Survei BPS: 17 persen masyarakat yakin tak akan tertular COVID-19

Survei tersebut melibatkan 131.464 responden dengan rincian 106.167 laki-laki, 16.335 perempuan dan 8.962 responden tidak mengatakan jenis kelamin.

Selanjutnya, 77 persen keluarga di Indonesia diketahui memiliki perilaku atau kebiasaan yang sehat.

Dari 131.464 responden, 83,8 persen memiliki tingkat risiko rendah, 14,83 persen risiko sedang dan 1,37 persen memiliki risiko tinggi.

Berdasarkan grafik mingguan penilaian mandiri keluarga, hingga pekan ketiga Desember, menunjukkan kecenderungan fluktuatif dari sisi jumlah. Dari hari pertama di bulan Desember hingga 30 Desember, terdapat satu responden yang melakukan penilaian mandiri.

Selain itu, data lima pekan terakhir juga menunjukkan keluarga yang melakukan penilaian sebagian besar sudah memiliki pengetahuan tentang COVID-19.

Baca juga: Sebanyak 60 kabupaten dan kota masih tergolong risiko tinggi COVID-19

Baca juga: BNPB minta satgas daerah waspada libur akhir tahun

Baca juga: BNPB : Sosialisasi prokes berhasil berkat pemberitaan jurnalis


Hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah keluarga yang memiliki tempat tinggal yang memenuhi standar kesehatan. Namun, tingkat kapasitas yang dimiliki keluarga menunjukkan jumlah yang relatif rendah.

Rata-rata kondisi keluarga yang mengikuti penilaian mandiri berada di lingkungan yang memiliki risiko penularan cukup tinggi, misalnya padat penduduk, dekat dengan fasilitas umum, dan tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020