Gunungsindur, Bogor (ANTARA) - Mantan narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan mengisi kesehariannya dengan berdakwah usai bebas murni dari Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat dini hari.

"Aktivitasnya di rumah aja, dakwah di sekitar (pondok) lihat kondisi kesehatan beliau," kata putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rahim Ba'asyir saat dihubungi ANTARA dalam perjalanan pulang menuju kediamannya di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat.

Baca juga: Mahfud: Tak ada perlakuan khusus dalam pembebasan Abu Bakar Baasyir

Meski demikian, menurut dia, aktivitas dakwah yang akan dilaksanakan oleh Ba'asyir tidak akan semasif dulu, mengingat usianya yang kini sudah lebih dari 80 tahun.

"Kalau rencana beliau sih akan lebih banyak fokus di pesantren. Dakwah secara umum, tidak seperti dulu harus ke mana-mana, sudah tidak memungkinkan itu kondisinya," terangnya.

Abdul Rahim mengatakan bahwa nampak raut senang di wajah ayahandanya saat ia bersama rombongan menjemput untuk pulang dari Lapas Gunung Sindur.

Baca juga: Bebas murni, Abu Bakar Ba'asyir tak dikenakan wajib lapor

"Ekspresinya ya beliau gembira, senang. Kalau sampai sujud syukur nggak sampai begitu. Cuma memang beliau senang saja, kemudian memberi pelukan sama saya. Begitu keluar, yang mulai diajak bicara petugas, karena keluar dari pintu kan ketemunya petugas," katanya.

Seperti diketahui, Ba'asyir meninggalkan Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, usai melaksanakan shalat subuh sekitar pukul 05.21 WIB, Jumat (8/1) setelah dinyatakan bebas murni.

Baca juga: BNPT akan jalankan program deradikalisasi kepada Abu Bakar Baasyir

Kemudian, Ba'asyir tiba di Ponpes Al-Mukmin Ngruki Cemani Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Jumat sekitar pukul 13.45 WIB, dalam kondisi sehat.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021