apalagi anak pondok pesantren relatif masih usia muda
Semarang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendorong pondok pesantren yang tersebar di 35 kabupaten/kota menjadi lumbung donor plasma konvalesen guna mengantisipasi bertambahnya kasus COVID-19.

"Mereka siap untuk mendonorkan, apalagi anak pondok pesantren relatif masih usia muda (15-30 tahun, red). Kita akan memberi edukasi dan berkoordinasi supaya santri bisa melakukan donor plasma konvalesen," katanya di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin menanggapi ide dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren Jawa Tengah untuk menjadikan pondok pesantren sebagai lumbung donor plasma konvalesen.

Dengan demikian, pemerintah akan lebih mudah melakukan proses pengecekan persyaratan calon pendonor.

Baca juga: Airlangga dorong penyintas COVID-19 donor plasma konvalesen

Baca juga: Wapres imbau pemda sosialisasikan donor plasma konvalesen


Wagub menjelaskan tujuan edukasi kepada calon pendonor agar memahami persiapan yang perlu dilakukan misalnya dinyatakan sembuh dari COVID-19 dengan hasil tes PCR negatif, bebas gejala setelah 14 hari dinyatakan sembuh, tidak punya penyakit bawaan, dan sehat.
 
"Kalau edukasi ke masyarakat lebih masif, saya yakin akan banyak yang ingin membantu pasien COVID-19," ujarnya.
 
Jika banyak yang ingin melakukan donor, lanjut dia, pemerintah akan mengimbangi dengan membantu penambahan unit transfusi darah (UTD).

Saat ini, baru ada tiga UTD di Jawa Tengah yakni PMI Kota Semarang, PMI Kota Surakarta dan PMI Kabupaten Klaten yang bisa dikunjungi untuk donor plasma konvalesen.

"Kalau penyintas covid banyak yang ingin donor, maka kita perlu tambah UTD, daerah yang belum ada seperti di Kabupaten Rembang, Pati, Pekalongan, dan Brebes, serta pondok pesantren yang jauh dan banyak yang terpapar, jika memang harus kita adakan, kita upayakan," katanya.

Baca juga: ASN penyintas COVID-19 diminta donorkan plasma konvalesen

Baca juga: PMI siapkan 31 UDD dukung gerakan nasional donor plasma konvalesen

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021